Kapal Selam INS Sindhurakshak Tenggelam setelah Rusaknya Kompartemen Torpedo

22 April 2021, 23:03 WIB
TRAGEDI KAPAL SELAM INDIA - Kapal selam AL India, INS Sindhurakshak yang dibuat di Admiralty Shipyard di Saint Petersburg, Rusia, diangkat dari permukaan laut setelah terbakar dan meledak di Galangan Kapal Angkatan Laut Mumbai,14 Agustus 2013./PHOTO: REDIFF/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Pada 14 Agustus 2013, kapal selam India, INS Sindhurakshak milik Angkatan Laut (AL) India, tenggelam setelah terbakar dan  meledak di Galangan Kapal AL India di Mumbai. Kapal tenggelam akibat banjir di dalam kapal setelah kompartemen torpedo mengalami kerusakan. 

Sejak itulah AL India akhirnya memiliki  dua unit kapal Penyelamat Laut Dalam (Deep Submergence Rescue Vessel/DSRV). Satu dari dua unit kapal ini, ikut mendukung pelacakan kapal selam TNI AL, KRI Nanggala 402 berikut 53 awaknya, yang hilang saat latihan milter  di Selat Bali, Rabu, 21 April 2021. 

Dilengkapi  kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh,  DSRV India ini merupakan satu-satunya kapal di kawasan Asia Pasifik,  yang mampu mengintegrasikan Kendaraan Penyelamat Kapal Selam (SRV) canggih,  dengan sistem peluncuran dan pemulihan organik sendiri. 

Baca Juga: Kapal AL India Berlayar ke Selat Bali, Singh: Kami Berbagi Duka

 

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari  The Centre for Asian Strategic Studies - India (CASS- India) , SRV juga dapat diintegrasikan dengan Kunci Transfer (Transfer Lock)  dan  Ruang Kompresi Ulang (Recompression Chamber), untuk memungkinkan kapal selam yang diselamatkan di bawah kedalaman, dapat ditransfer dengan aman dari SRV ke RCC untuk perawatan teknis dan medis baik kapal maupun manusia, jika diperlukan.  

Desain  DSRV India telah dioptimalkan setelah lebih dari 30 tahun pengembangan kapal selam dan operasi penyelamatan.  

James Fisher Defense (JFD), produsennya, juga  telah merancang, memproduksi dan mengirimkan dua kendaraan penyelamat Kapal Selam Kelas DSRV ke AL Korea Selatan (KorseL) dan Singapura.   

Jenis kapal penyelamat  DSRV dirancang untuk kemudahan transportasi, dan dapat menerbangkan pesawat angkut.  Bobotnya sekitar 22,5 ton, yang merupakan paling ringan di kelasnya.

JFD telah menyerahkan ROKS-DSRV-II, yang sebelumnya dikenal sebagai DSAR-5 ke AL Korsel pada 2009.  

Baca Juga: KRI Nanggala 402, Kapal Selam Konvensional Terlama di Dunia

JFD kemudian mengirimkan DSAR-6 ke AL Singapura, kemudian  dioperasikan dari kapal induk penyelamat khusus, Swift Rescue.  

Pada 2010, JFD juga menandatangani kontrak 20 tahun dengan AL  Singapura dan AL Korsel untuk menyediakan layanan penyelamatan kapal selam lengkap. 

Pasca Tenggelamnya  Kapal  Selam India

DSRV hadir di India setelah  tragedi kematian 18 personel angkatan laut akibat tenggelamnya Kapal Selam INS Sindhurakshak pada 18 Desember 2013.

Dua tahun kemudian, Oktober 2015, Menteri Pertahanan Manohar Parrikar kembali memimpin Komite Akuisisi Pertahanan untuk membahas pembelian   DSRV  jika terjadi kecelakaan laut.

Pembelian itu karena India sebagai angkatan laut terbesar keempat di dunia,  belum memiliki kapal selam penyelamat di atas kapal selam. Sebelumnya, India bergantung pada AL AS untuk mengantisipasi kecelakaan laut untuk kapal militernya. 

AL India memiliki armada kapal selam tua tanpa fasilitas penyelamatan yang sempurna. Selain itu,  India sudah mengoperasikan satu kapal selam nuklir sewaan dari Rusia, dan satu kapal selam buatan negeri sendiri dalam uji coba laut.

Baca Juga: Jatuh di Kedalaman 700 meter dari Permukaan Laut, Titik Koordinat Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan

Dikutip dari The Hindu,  sangat memalukan bagi angkatan laut yang mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir, tetapi tidak memiliki fasilitas penyelamatan kapal selam.  AL  India mendambakan sistem penyelamatan kapal selam seperti itu,  sejak satu setengah dekade terakhir.

Kementerian Pertahanan India memahami gawatnya situasi pada 2013,  ketika kapal selamnya bermasalah, tetapi masih belum dapat membuat kemajuan dalam proses pembelian. 

Pada 1997, Kementrian Pertahanan India untuk kali pertamanya  mengontrak Angkatan Laut AS untuk layanan penyelamatan kapal selam dengan membayar uang muka sebesar 7,35.000 dolar AS.  

Kemudian pada Juni 2000, Angkatan Laut India secara resmi memprakarsai persyaratan pembelian dua DSRV, yang disetujui oleh Komite Kabinet untuk Keamanan pada November 2000.  

Pada 2013, Kementerian Pertahanan menerima dua unit kapal DSRV.   

Kompartemen Torpedo Rusak

INS Sindhurakshak -yang dalam bahasa  Sansekerta berarti Pelindung Lautan- adalah kapal selam diesel-listrik kelas Kilo buatan Rusia milik AL India.  Ditugaskan pada 24 Desember 1997, INS Sindhurakshak adalah yang kesembilan dari sepuluh kapal selam kelas Kilo di Angkatan Laut India.

Pada 4 Juni 2010, Kementerian Pertahanan India dan galangan kapal Zvezdochka menandatangani kontrak senilai 80 juta dolar AS,  untuk meningkatkan dan merombak kapal selam.

Setelah perbaikan, kapal selam ini kembali ke India dari Rusia.

Kapal selam itu mengalami kebakaran besar dan ledakan pada 14 Agustus 2013,  dan tenggelam di Galangan Kapal Angkatan Laut Mumbai.

INS Sindhurakshak dibangun di Admiralty Shipyard di Saint Petersburg, Rusia. Pembangunan kapal selam dimulai pada 1995, dan diluncurkan pada Juni 1997, kemudian dikirim ke India pada Desember 1997.

Masih dari The Hindu,  dari 18 awak yang tewas, tiga di antaranya adalah perwira. Tiga pelaut, yang berdiri di atas kapal selam ketika ledakan terjadi, berhasil terjun ke laut segera setelah ledakan.

Mereka hanya luka ringan.

Petugas penyelam kemudian berhasil  membuka menara  kapal selam yang sudah menyatu karena panas ledakan , kemudian  masuk ke dalam. Karena kapal selam itu tenggelam sangat dekat dengan dermaga, upaya penyelamatan terhalang oleh air keruh dan berlumpur.

Setelah semua sisi kapal selam dipelajari dan diperiksa bukaannya, dilakukan pemompaan untuk mengeluarkan air untuk mengurangi bobot kapal yang terendam.

Kapal pun  terangkat ke permukaan.

Tim menemukan  persenjataan di ujung depan kapal selam telah meledak. Diketahui pula bahwa pengisian baterai telah selesai beberapa hari sebelum peristiwa, sehingga sangat kecil terjadi kemungkinan erjadi kebocoran hidrogen.  

Diketahui pula bahwa kapal selam  kebanjiran setelah kompartemen torpedo di ujung depan mengalami kerusakan.

Air yang digunakan untuk memadamkan api membanjiri kompartemen  sehingga kapal tenggelam.  

INS Sindhurakshak pun direnovasi dan dimodernisasi di Rusia.

Kapal selam lain, yang berlabuh di samping INS Sindhurakshak, ikut terbakar akibat radiasi ledakan. Seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan bahwa api segera padam, dan kapal yang berdiri itu ditarik.*** 

 

Sumber: The Centre for Asian Strategic Studies - India, Wikipedia, The Hindu         

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler