Elnaz Rekabi, Pemanjat Tebing Iran Hilang di Korsel: Gegara Ikut Kejuaraan tanpa Jilbab

- 19 Oktober 2022, 06:05 WIB
Atlet panjat Tebing Iran Elnaz Rekabi
Atlet panjat Tebing Iran Elnaz Rekabi /Sky Sport


KALBAR TERKINI - Seorang atlet pendaki wanita asal Iran dilaporkan menghilang sejak Minggu, 16 Oktober.

Keberadannya tak jelas lagi usai mengikuti Turnamen Panjat Asia 2022 di Korea Selatan (Korsel).

Elnaz Rekabi yang mengikuti kejuaraan tersebut tanpa mengenakan jilbab, dilaporkan tak dapat lagi dihubungi oleh teman-temannya.

Baca Juga: Iran Kembali Digoyang Demo tanpa Takut Hukuman Mati: 'Matilah Diktator'!

Sebaliknya, Kedutaan Besar Iran di Korsel mengklaim, Rekabi telah kembali ke rumah dengan anggota tim lainnya.

Demikian dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Guardian, Selasa, 18 Oktober 2022.

Kekhawatiran ini berkembang setelah teman-temannya menyatakan kepada layanan BBC Persia, Rekabi tidak dapat dihubungi sejak Minggu.

BBC mengutip 'sumber-sumber informasi' yang menyatakan, paspor dan ponsel Rekabi disita sebelum naik pesawat kembali ke Teheran, Selasa ini.

Baca Juga: Ayatollah Ali Khamenei: Musuh Asing Ingin Cegah Kemajuan Ilmiah Iran!

Presenter BBC World Service Rana Rahimpour mentweet bahwa 'ada kekhawatiran tentang keselamatannya'.

Protes kaum muda di Iran pasca kematian Mahsa Amini (22) asal Kurdi di sel tahanan polisi moral telah memicu ketidakpastian di kalangan elit politik

Situs berita online Iran, Iran Wire, melaporkan bahwa Rekabi telah dibawa ke kedutaan Iran di Seoul.

Hal ini untuk memastikan bahwa Rekabi bisa diterbangkan pulang dengan pengawasan minimal.

Baca Juga: Festival Film London Diwarnai Duka Mahsa Amini: Sutradara Iran Muncul dengan Mulut Berdarah!

Iran Wire, sebuah situs kecil anti-rezim, mengutip sebuah sumber yang menyatakan, Rekabi akan diterbangkan kembali ke Teheran pada Selasa..

Ini terjadi satu hari lebih awal dari yang dijadwalkan. untuk mencegah kemungkinan protes di Bandara Internasional Imam Khomeini.

The Guardian tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

Dalam sebuah tweet pada Selasa, Kedutaan Besar Iran di Seoul mengatakan: "Sangat menyangkal semua berita palsu, dan disinformasi tentang Rekabi!"

Rekabi berlaga di Kejuaraan Asia. Penyelenggaranya, International Federation of Sport Climbing, telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Tidak ada yang terdengar sejak peristiwa itu dari Rekabi.

Aingga ahirnya muncul sebuah cerita yang diterbitkan pada Selasa pagi di akun Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 200.000 pengikut.

"Saya pertama-tama meminta maaf atas semua kekhawatiran yang saya sebabkan," kata pernyataan itu.

"Karena waktu dan panggilan mendadak untuk memulai pendakian, hijab saya tidak sengaja menjadi bermasalah”, katanya.

“Saya saat ini dalam perjalanan kembali ke Iran bersama tim, berdasarkan jadwal yang telah dijadwalkan sebelumnya,” tambahnya.

Keadaan di mana pernyataan itu muncul tidak jelas.

Iran telah dicengkeram oleh protes mematikan setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi bulan lalu.

Wanita berusia 22 tahun itu telah ditahan oleh polisi moral negara itu karena tidak mengenakan jilbab dengan benar.

Beberapa pengunjuk rasa perempuan telah membakar jilbab mereka.

Mereka juga memotong rambut mereka, sementara massa meneriakkan 'zan, zendegi, azadi' ('perempuan, kehidupan, kebebasan').

Tahun lalu, Rekabi menjadi wanita Iran pertama yang meraih medali di kejuaraan dunia panjat tebing.

Rekabi finis keempat di acara akhir pekan lalu di Korsel

Sebuah klip video menunjukkan dia memanjat dinding dengan rambutnya diikat ke belakang dengan kuncir kuda selama acara tersebut.

Rekabi, yang telah memposting foto di Instagram tentang dirinya berlatih sambil mengenakan jilbab, juga diyakini sebagai atlet wanita Iran kedua yang berkompetisi.

Rekabi juga secara terbuka menentang hukum ketat Iran, yang mewajibkan wanita untuk mengenakan penutup kepala Islami.

Pada 2019, petinju Sadaf Khadem menjadi wanita Iran pertama sejak revolusi Islam yang memenangkan pertarungan di luar negeri.

Khadem memilih untuk tetap berada di Prancis setelah pertarungan.

Sebelumnya, pihak berwenang Iran dilaporkan mengeluarkan surat perintah penangkapannya.

Masalahnya, Khadem bertinju tanpa alas kaki, dan mengenakan celana pendek.

Sementara itu, Rekabi mengaku mengenakan jilbab saat mendaki dapat menimbulkan tantangan fisik tambahan.

Hal ini dinyatakannya dalam wawancara pada 2016 dengan Euronews yang berbasis di Prancis,

Awalnya, menurut Rekabi, agak aneh bagi atlet lain, yang penasaran dengan seorang gadis yang mengenakan kerudung di kepalanya.

"Juga dengan pakaian yang menutupi lengan dan kaki saat bertanding di dalam suhu yang begitu panas,” katanya.

“Pastinya kalau panas, hijab jadi masalah. Selama kompetisi, tubuh Anda perlu mengevakuasi panas," ujarnya.

"Tapi, kami telah mencoba untuk membuat pakaian sendiri yang menghormati jilbab dan cocok untuk berlatih olahraga panjat tebing," lanjut Rekabi.***

Sumber: The Guardian

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x