Network
"Dalam jersey kebanggaan terbesar Anda, tim nasional Kroasia, Anda telah mengukir beberapa momen terpenting untuk olahraga Kroasia. Anda berhasil karena Anda akan memiliki banyak orang yang siap membantu Anda."
"Rekan satu tim yang akan Anda lawan, pelatih yang akan Anda pelajari, penggemar yang akan mendukung Anda dan keluarga, manajer dan teman yang akan selalu bersama Anda. Anda akan selamanya berterima kasih kepada mereka semua!."
Baca Juga: Dikabarkan Pensiun Sejak Akhir Februari, Begini Kondisi Emma Watson Sebenarnya
Perjalanan karier Mandzukic
Setelah melakoni debut seniornya di negara asalnya bersama Marsonia sepanjang musim 2004/05, Mandzukic mulai memantapkan namanya saat berseragam Dinamo Zagreb, dalam periode tiga tahun yang membuatnya meraih tiga gelar liga Kroasia.
Kemudian dia hijrah ke Vfl Wolfsburg, yang menjadi batu loncatannya untuk ke Bayern Munich, di mana ia semakin memoles reputasinya saat memenangkan treble winner pada 2012/13, termasuk mencetak gol kemenangan di final Liga Champions atas Borussia Dortmund.
Satu musim bersama Atletico Madrid, dia akhirnya menuju ke Serie A bersama Juventus, di mana ia memenangkan Scudetto, dengan Bianconeri memenangi empat musim berturut-turut.
Ia sempat singgah sebentar di klub Qatar Al-Duhali - tempat dia memenangkan penghargaan terakhirnya - setelah manajer Juve kala itu Maurizio Sarri mendepaknya di paruh kedua musim 2019/20, sebelum Mandzukic mengakhiri kariernya bersama Milan tahun ini.
Di level internasional, Mandzukic telah mengemas 89 caps untuk Kroasia dan mencetak 33 gol - yang paling terkenal adalah memastikan kemenangan negaranya untuk membuat mereka lolos ke semi-final Piala Dunia Rusia 2018 saat melawan Inggris, sebelum mencatatkan namanya di papan skor dalam kekalahan terakhir dari Prancis di partai puncak.***
