Baca Juga: Jelang Pembukaan Copa Amerika 2021, Brazil Menang Telak Atas Venezuela 3-0
Tak heran pula jika Markis selalu mematung di depan layar televisi, saban menonton laga Barcelona. Gaya tiki-taka oleh FC Barcelona, menurut banyak pihak, merupakan pengembangan dari taktik total football, yang pernah digunakan oleh tim-tim seperti FC Barcelona dan Ajax Amsterdam, Belanda, pada masa lalu.
Makanya jika ditanya tentang klub sepak bola di dalam negeri yang sangat disukainya , Markis mengaku sangat menyukai klub Persija Jakarta. "Saya seorang Jakmania , maka pasti Persija dong,” ujarnya.
Toh takdir telah membawa Makis pergi. Markis pun akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia, setelah berlalunya awan hitam yang sempat menggelayut di atas Bumi Pertiwi karena meratapi kepergiannya.
Baca Juga: Inggris Menang Tipis atas Kroasia 1-0, Raheem Sterling Menjadi Bintang Penyelamatan di Lapangan
Markis dikenal sebagai kakak kandung dari pebulu tangkis Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet, yang juga penghuni Pelatnas Cipayung. Jakarta Timur.
Bona adalah pemain ganda putra yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan, sedangkan adiknya, Pia, adalah pemain ganda campuran, yang saat ini berpasangan dengan Fran Kurniawan.
Putra Djumharbey Anwar, seorang perantau asal Minangkabau ini, awalnya berpasangan dengan Hendra Setiawan, dan menduduki peringkat pertama dunia IBF untuk ganda putra.
Mereka adalah pasangan andalan Indonesia pasca pensiunnya pasangan Chandra Wijaya-Sigit Budiarto, dan meredupnya pasangan Luluk Hadianto-Alvent Yulianto Chandra.
Markis bersama pasangannya, Hendra Setiawan, berhasil meraih juara dunia tahun 2007, dan meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008, untuk cabang bulu tangkis ganda putra.