Network
KALBAR TERKINI – Pertandingan sengit akan kembali hadir dini hari nanti dalam lanjutan perempat final Piala Champions Eropa.
Kali ini mempertemukan klub asal Jerman Bayern Muenchen dan Jawara Perancis Ligue Paris Saint Germain (PSG).
Menjelang babak perempat final Liga Champions leg pertama, manajer Paris Saint-Germain (PSG), Mauricio Pochettino memberikan pembelaan terkait kartu merah yang didapatkan Neymar.
Baca Juga: Bawa Misi Balas Dendam Final Liga Champions 2018, Liverpool Gagal Tumbangkan Dominasi Real Madrid
Baca Juga: Jual Beli Serangan Sepanjang Laga, Manchester City Tundukkan Dortmund 2:1
PSG akan berhadapan dengan Bayern Muenchen pada babak perempat final Liga Champions leg pertama di Allianz Arena, Kamis, 8 April 2021 pukul 02.00 WIB.
Sebelum pertandingan tersebut, PSG mengalami kekalahan 0-1 saat berhadapan dengan Lille di Liga Prancis.
Berhadapan dengan Lille, menjelang berakhirnya pertandingan, Neymar diusir keluar oleh wasit dengan kartu merah.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Pikiran-Rakyat.com dari ESPN, menanggapi kartu merah yang didapatkan Neymar, Mauricio Pochettino memberikan pembelaan untuk sang pemain.
"Dia sangat bersemangat untuk memulai pertandingan. Dia pemain yang emosional, dia suka bermain, dia suka bertarung, dia seorang pesaing. Dia tidak pantas mendapatkan kartu merah itu," kata Maurico Pochettino.
Setelah Neymar mendapatkan kartu merah pada pertandingan sebelumnya, Pochettino berharap segala hal akan baik-baik saja menjelang laga Liga Champions.
"Dia tahu dia harus menyalurkan dirinya sendiri. Saya harap besok semuanya akan baik-baik saja," ujar Pochettino.
Setelah satu musim berlalu di final Liga Champions, PSG kembali bertemu dengan Bayern Muenchen untuk berebut tiket menuju ke babak semifinal.
Pada Liga Champions musim lalu, Bayern Muenchen mengalahkan PSG dengan skor 1-0 untuk menyegel gelar juara Liga Champions.
Baca Juga: Gundogan Dicibir Media Jerman, Joachim Loew: Banyak Sekali Kesalahan Kami
Menoleh ke belakang, Pochettino tidak memiliki pemikiran untuk balas dendam dengan kekalahan yang didapatkan pada masa lalu.
Pasalnya, pada saat itu PSG masih ditukangi oleh Thomas Tuchel yang saat ini menjadi manajer Chelsea.
"Final bukanlah pertandingan patokan bagi kami, kami tidak berada di sana dengan staf saya, kami hanya penonton," tutur pelatih asal Argentina itu.***
