KALBAR TERKINI - Pol Espargaro alami dua kali crash di FP2 MotoGP Portugal 2023 yang digelar di Sirkuit Internasional Algavre, Portimao, Jumat 24 Maret 2023 malam WIB.
Crash bermula ketika rider tim GasGas Racing Team tersebut terjatuh di sektor final.
Bendera merah atau red flag kemudian berkibar karena masalah teknis.
Espagaro kemudian melanjutkan P2 dan kecelakaan kembali menimpa pebalap 31 tahun itu di lintasan 15 menit sebelum sesi berakhir.
Espargaro terpelanting dari motor di Turn 10.
Baca Juga: SHIN Tae Yong, Tak Tahu Burundi, Negara yang Akan menjadi Lawan Indonesia di FIFA Matchday Malam Ini
Tubuhnya terseret dan terguling di gravel, sebelum menubruk pembatas lintasan.
Tubuh Espargaro kemudian ditandu keluar menggunakan ambulans dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Melansir MotoGP, Espargaro dalam keadaan sadar ketika dibawa ke rumah sakit.
Adik dari Aleix Espargaro tersebut kemudian didiagnosis memar paru, patah rahang, dan patah tulang belakang punggung.
Sejumlah pebalap MotoGP bereaksi setelah melihat kecelakaan hebat Pol Espargaro dan menuntut Dorna Sports segera melakukan perubahan jelang Sprint Race MotoGP Portugal 2023.
Baca Juga: FIFA MATCHDAY Hari Ini, Sabtu, 25 Maret 2023, Indonesia vs Burundi, Berikut Jadwal dan Prediksinya
Juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia yang kerap disapa Pecco juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak Sirkuit Portimao yang tidak mendengar masukannya musim lalu terkait gravel.
"Tanpa batu gravel ini, red flag tidak akan terjadi.
Kecelakaan tetap terjadi, tapi efeknya tidak sebesar ini.
Karena saat Pol sampai di gravel, kecepatannya mulai meningkat," ungkap Pecco.
Batu gravel di Sirkuit Portimao dianggap sebagian pebalap tidak cocok untuk balapan.
Pihak sirkuit sudah melakukan sejumlah perubahan batu gravel setelah kecelakaan yang dialami Fabio Di Giannantonio dalam tes pekan lalu.
Tapi perubahan tersebut dinilai sebagian pebalap tidak cukup.
"Sudah empat tahun kami meminta agar keamanan trek ini diubah.
Pertama kali kami mencoba trek ini, saya mengirim gambar batu gravel ke Franco Uncini (petugas keselamatan MotoGP) karena itu terlalu besar," tambah Pecco.
Luca Marini, pebalap VR46 juga menyebut Pol bisa terhindar dari cedera parah jika pihak sirkuit melaksanakan masukan pebalap dari musim-musim sebelumnya terkait batu gravel.
"Sebenarnya kecelakaan itu sangat khusus.
Dalam kondisi hari ini kecelakaan bisa terjadi karena saya sendiri juga merasakannya.
Jika menggunakan terlalu banyak rem belakang di tanjakan, akan merasakan ban belakang slide, karena tidak ada grip di trek.
Tapi setiap tahun selalu sama.
Di trek ini kami membutuhkan batu gravel yang lain.
Tapi pihak sirkuit tidak mengubahnya," ujar Marini.***