Kemenkes Nyatakan Indonesia Beresiko Tinggi KLB Polio, Berikut Gejala yang Harus Diwaspadai

- 20 November 2022, 13:08 WIB
kemenkes nyatakan Indonesia beresiko tinggi hadapi KLB Polio.
kemenkes nyatakan Indonesia beresiko tinggi hadapi KLB Polio. /

KALBAR TERKINI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penyebabnya adalah cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota. 

Catatan ini berdasarkan data dua tahun sebelumnya.

"Ini kalau lihat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota, semua termasuk kriteria tinggi untuk cakupan imunisasi polio yang rendah.

Jadi kita di Indonesia ini berisiko tinggi untuk terjadinya KLB Polio," jelas Maxi.

satu kasus polio ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh.

Pemerintah Pidie menyebut pasien awalnya mengalami gejala demam di 6 Oktober 2022.

Keluhan tersebut disertai dengan kelemahan anggota gerak.

Pasien akhirnya dibawa ke RS Teungku Chik di Tiro Sigli.

Baca Juga: Update Daftar 294 Obat Sirop untuk Anak dan Dewasa yang Tak Berbahaya dan Aman Dikonsumsi

Kemudian, sampel tinja anak diambil untuk dianalisis di laboratorium Prof Sri Oemijati, Jakarta.

"Pasien tidak pernah mendapat imunisasi apapun sebelumnya," jelasPenjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium, diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio.

Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut status polio sebelumnya memang sudah eradikasi.

Namun, tidak menutup kemungkinan untuk kembali ditetapkan KLB jika ditemukan kembali satu kasus terinfeksi polio.

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Polio.

Penyakit ini menyerang saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan, sulit bernapas, hingga yang paling fatal adalah kematian.

Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polio umumnya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun.

Namun, siapa saja yang belum mendapatkan imunisasi polio tetap memiliki risiko terkena.

Baca Juga: Polri Selidiki Pejabat BPOM dan 5 Perusahaan Farmasi. Berikut Update Terbaru 73 Daftar Obat yang Dilarang Edar

Sekitar 1 dari 200 infeksi polio bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.

Di antara pasien yang mengalami kelumpuhan, sekitar 5-10 persen meninggal dunia saat otot pernapasan tak bisa bergerak.

Beberapa orang dilaporkan mengalami infeksi polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan.

Kondisi ini dikenal dengan istilah polio non paralitik.

Kondisi non paralatik biasanya menimbulkan gejala ringan serupa flu atau penyakit infeksi lainnya. Berikut di antaranya gejala yang muncul:

- demam

- sakit tenggorokan

- sakit kepala

- muntah

- kelelahan

- sakit atau kaku pada bagian punggung

- sakit atau kaku pada leher

- otot terasa lemah

Gejala ini umumnya akan bertahan selama setidaknya 10 hari.

Baca Juga: Simak Berikut 20 Produk UMKM Jadi Suvenir G20 Ada Jam Tangan Terbuat Kayu Hingga Jamu Tadisional Daun Kelor

Kondisi Polio sindrom paralitik merupakan bentuk polio yang lebih parah dan menyebabkan kelumpuhan.

Awalnya, pasien akan mengalami gejala mirip pada polio nonparalitik.

Namun, dalam sekitar satu minggu kemudian, ada beberapa gejala lain yang muncul.

Berikut di antaranya:

- kehilangan refleks

- otot terasa lemah sangat intens

- kaki terkulai

Sindrom pasca-polio adalah gejala yang memengaruhi pasien selama bertahun-tahun setelah terinfeksi.

Berikut beberapa gejala yang muncul:

- nyeri dan lemah otot atau sendi

- kelelahan

- pengecilan otot

- masalah pernapasan dan sulit menelan

- gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea

- penurunan toleransi suhu dingin***

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah