MENOLAK Lupa,Begini Kronologi Jatuhnya Pesawat SJ 182 Rute Jakarta Pontianak vs Hasil Investigasi KNKT Terbaru

- 12 November 2022, 07:58 WIB
Anggota Tim SAR gabungan membawa karung berisi properti dan temuan lainnya, di tengah evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, 10 Januari 2021.
Anggota Tim SAR gabungan membawa karung berisi properti dan temuan lainnya, di tengah evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, 10 Januari 2021. //Pikiran-rakyat.com/Aldiro Syahrian

KALBAR TERKINI – Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu akhirnya menemukan titik terang tentang penyebabnya.

KNKT merilis beberapa faktor penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak, yang menewaskan seluruh penumpangnya.

Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak tersebut terjadi pada tanggal 9 Januari 2021.

Diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ182 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.36 WIB.

Baca Juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dipaksa Ambil Santunan dan Teken RnD

Setelah tinggal landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Saat itu pesawat terbang dengan ketinggian 1.980 kaki.

Kemudian pada pukul 14.38 WIB, karena kondisi cuaca, pilot meminta pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.

Permintaan ini pun diizinkan.

ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat SJ182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landasan pacu dengan tujuan yang sama.

Baca Juga: Sriwijaya Air Janjikan Beri Jawaban 6 Tuntutan Keluarga Korban Jatuhnya SJ 182 Paling Lama 30 November 2022

Sebabnya ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.

Pada pukul 14.39, ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok ke kiri.

ATC kemudian memberi instruksi agar pilot menaikkan pesawat ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pada pukul 14.39.59.

Pukul 14.40.05 WIB, FDR merekam ketinggian tertinggi SJ182 yaitu 10.900 kaki.

Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif ketika arah pesawat di 016 derajat, sikap pesawat posisi naik, dan pesawat miring ke kiri.

Sekitar pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat autothrottle tidak aktif atau disengage dan sikap pesawat menunduk.

Baca Juga: Razanah, Penumpang SJ-182 Kursi Nomor 11 asal Ketapang Teridentifkasi

20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data.

Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak kemudian dinyatakan hilang kontak di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat SJ 182 diketahui jatuh ke laut setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Adapun total jumlah penumpang yang berada di pesawat tersebut 62 orang.

Terdiri dari 56 penumpang dan enam awak pesawat aktif.

56 penumpang tersebut bisa dirinci menjadi 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga balita.

Semuanya dinyatakan meninggal dunia, dimana ada yang jenazahnya bisa ditemukan dan dievakuasi dan adapula yang tidak.

Sementara itu, KNKT baru saja merilis laporan akhir investasi soal penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tanggal 9 Januari 2021 lalu.

KNKT oun menemukan ada 6 faktor penyebab kecelakaan di Kepulauan Seribu tersebut.

"Hasil investigasi KNKT memuat isu keselamatan untuk dapat dijadikan pembelajaran (lesson learned) untuk peningkatan keselamatan penerbangan," dilansir dari laman knkt.go.id.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x