Kemenag Batalkan Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyah, Pengurus Ponpes Bantah Serukan Perang dan Akui Salah Bicara

- 11 Juli 2022, 21:30 WIB
Para santri THGB Pesantren Siddiqiyyah Jombang
Para santri THGB Pesantren Siddiqiyyah Jombang /Facebook THGB Siddiqiyyah Jombang/

KALBAR TERKINI - Menteri Agama Ad Interm Muhadjir Effendy mengatakan izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, di Jombang, Jawa Timur, telah dikembalikan.

Sebelumnya izin tersebut dicabut buntut kasus dugaan pencabulan anak kiai pemilik pesantren, MSAT.

alasan utama pembatalan pencabutan izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah karena kasus dugaan pencabulan yang dilakukan MSAT tak menyangkut lembaga pesantren di Jombang tersebut.

Muhadjir menegaskan bahwa MSAT kini telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Baca Juga: BERIKUT LINK Tes Usia Mental Gratis yang Sedang Viral di TikTok dan Twitter dengan arealme.com, Begini Caranya

Sama halnya dengan pihak-pihak yang menghalangi petugas untuk menangkap MSAT sudah diproses.

Sebuah video yang menampilkan ratusan pengikut anak kiai ternama Jombang Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi beredar, menyerukan perang membela pondok pesantren Shiddiqiyyah.

saat itu pengurus pesantren tengah menyambut kedatangan 318 orang simpatisan MSAT yang baru saja dibebaskan dari Polres Jombang usai ditangkap Kamis 7 Juli 2022 lalu.

Mereka terdiri dari 75 santri dan 243 jemaah Tarekat Shiddiqiyyah.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Metafakta, Musik yang Diyakini Mas Bechi Bisa Sembuhkan Penyakit

Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu, terlihat seorang orator berdiri di hadapan ratusan massa pengikut MSAT.

Ia mengajak mereka untuk perang membela Shiddiqiyyah.

"Selamat datang dari sebuah malam yang panjang.

Selamat datang dari campur aduknya rasa kegelisahan, ketakutan dan kemarahan, bak Perang Badar yang pernah dialami Rasulullah, bersama 313 pasukannya melawan seribu pasukan kafir yang bersenjata lengkap.

Seperti itu jugalah kita 318 kembali pulang dari perang badar Shiddiqiyyah," kata orator tersebut.

"Kita tidak menyerang, mereka lah yang menyerang. Kita tidak melawan, mereka lah yang memukul, menendangi dan melukai kita.

Kita hanya bertahan untuk harga diri kita sebagai santri Shiddiqiyyah yang membela ulama dan guru kita Kiai Mukhtar Mu'thi," ujarnya.

Baca Juga: Profil Mas Bechi Atau MSAT, Pengasuh Pesantren yang Punya Bisnis Rokok Sehat, Hingga Terkait Kasus Pencabulan

"Setiap tetes keringat teman-teman semua, setiap kesakitan pukulan dan tendangan yang sudah anda terima, darah yang keluar dari luka tubuh kita itu semua demi kejayaan Shiddiqiyyah dan Indonesia Raya.

Dan jika Shiddiqiyyah memanggil kita lagi, siap kita untuk berperang!," pekiknya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto mengatakan bahwa video itu memang direkam halaman rumah pimpinan Ponpes yang juga ayah MSAT, KH Muhammad Muchtar Mu'thi, Jumat 8 Juli 2022 sore.

Perihal isi orasi dalam video tersebut, Joko mengatakan bahwa hal itu hanyalah ungkapan semangat para santri dan simpatisan.

Tak ada sedikitpun niatan untuk memprovokasi.

Joko menyebutkan, orang yang memberikan orasi dalam video itu adalah salah satu pengurus Orshid, Edi Setiawan.

Melalui keterangan tertulisnya Edi meluruskan pernyataannya dalam video itu.

Edi mengatakan, saat itu 300-an santri dan simpatisan tengah dalam kondisi lemah, kehilangan semangat, lunglai dan menangis haru usai ditangkap polisi.

Untuk itu, dirinya pun berorasi untuk menyemangati mereka.

Dalam orasinya, Edi sengaja membawakan cerita Perang Badar karena kedatangan simpatisan Shiddiqiyyah disambut dengan Salawat Badar.

Ia ingin para jemaah mengambil hikmah seperti kisah perang di jaman Rasulullah tersebut.

Sementara soal pernyataan dan ajakan siap berperang demi Shiddiqiyyah, Edi mengatakan itu adalah kekeliruan, yang ia maksud adalah agar para jemaah siap perang melawan hawa nafsu.

Ia mengakui bahwa dirinya sempat salah bicara.

Untuk itu ia pun memohon maaf atas kesalahan ucap tersebut.

Niat dia hanya ingin memberikan semangat kepada para simpatisan dan santri agar mereka tetap semangat dalam menjalankan ibadah dan program-program Shiddiqiyyah.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah