Namun karena mengetahui rombongan tersebut bersama dirinya, maka UAS dan rombongan sempat ditahan selama tiga jam di pelabuhan Tanah Merah.
"Saya sempat ditahan di ruangan khusus 1x2 meter. Sempat saya berfikir zolim juga pemerintah Singapura, melakukan penahanan tanpa penjelasan," ujarnya.
Baca Juga: Dorce Gamalama Ingin Dimakamkan Secara Perempuan, Ini Tanggapan UAS hingga Buya Yahya
Baru setelah satu jam ditahan di ruangan khusus tersebut, dirinya digabungkan bersama rombongan di ruangan yang lebih besar sebelum akhirnya dideportasi Senin sore.
"Tiga jam kami ditahan di imigrasi Pelabuhan Tanah Merah, baru setelah jadwal pelayaran terakhir kami dipulangkan ke Batam," katanya.
UAS mengaku menyesalkan apa yang dilakukan pihak Imigrasi tersebut kepadanya dan rombongan.
"Yang kami bingung sampai sekarang tidak dijelaskan apa yang menjadi alasan, apakah masalah terorisme atau apa," katanya.
UAS mengaku pernah mengalami kejadian serupa pada 2018 ketika berkunjung ke Timor Leste untuk urusan Dakwah.
"Waktu itu sempaty ditolak masuk Timor Leste karena alasan terorisme. Waktu itu dekat dengan Pilpres di tanah air, jadi saya paham kondisinya," katanya.