Melirik Krisis Ukraina, DIO: Indonesia Hanya Sisakan Kalimantan, Malaysia dan Singapura Musuh Dalam Selimut

- 26 Februari 2022, 23:19 WIB
Pulau Kalimantan yang dahulunya hanya memiliki satu provinsi saja yaitu, Provinsi Borneo Kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pulau Kalimantan yang dahulunya hanya memiliki satu provinsi saja yaitu, Provinsi Borneo Kebudayaan.kemdikbud.go.id /

Menurut Kimha, ancaman Malaysia dan Singapura ke Indonesia ini karena kedua negara jiran itu adalah anggota The Five Power Defence Arrangements (FPDA).

FPDA dibentuk dari perjanjian multilateral bersama antara Inggris, Australia, dan Selandia Baru yang semuanya adalah anggota Persemakmuran.

Baca Juga: AKHIRNYA Ukraina dan Rusia Siap Lakukan Perdamaian, Upaya Negoisasi Dimulai

FPDA ditandatangani pada 1971, di mana lima kekuatan harus berkonsultasi satu sama lain 'sesegera' dalam hal atau ancaman serangan bersenjata di Malaysia atau Singapura.

Tujuannya, memutuskan tindakan apa yang harus diambil secara bersama-sama atau secara terpisah sebagai tanggapan.

“Tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti, wilayah Indonesia yang tersisa hanya Kalimantan yang juga sudah menjadi ibu kota negara yang baru," kata Kimha.

"Apalagi secara historis, hanya di Kalimantan tidak pernah terjadi pemberontakan separatis," lanjutnya.

Baca Juga: Disainer Ukraina Berkarya sambil Menahan Tangis: Belilah Produk Kami untuk Dukung Tentara!

Dari perspektif NATO, lanjutnya, Indonesia yang memiliki luas 8,300 juta kilometer persegi -2,5 juta kilometer wilayah darat dan 5,8 kilometer persegi wilayah laut- berpotensi pecah menjadi hampir 10 negara baru, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Papua.

"Dari sektor timur Indonesia akan muncul negara-negara baru lainnya, yakni Sulawesi dan Maluku. Belum lagi jika kita bicara Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: DIO TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah