Cari Korban Hilang di Balik Bebatuan, 128 Orang Dilaporkan Hilang di NTT dan NTB

- 6 April 2021, 15:42 WIB
Pemulihan gardu listrik di Kota Kupang NTT kini masih dalam perbaikan, setelah bencana banjir bandang menerjang wilayah tersebut.*
Pemulihan gardu listrik di Kota Kupang NTT kini masih dalam perbaikan, setelah bencana banjir bandang menerjang wilayah tersebut.* //Antara/HO-Kominfo Kabupaten Lembata

KALBAR TERKINI – Korban jiwa akibat topan tropis yang melanda wilayah Kepulauan Nusa Tenggara Timur dilaporkan mnecapai 128 orang.

Korban hilang tersebut berada di wilayah kepulauan-kepulauan terpencil sehingga membutuhkan kerja keras petugas untuk menemukan.

Kantor Berita Reuters, melaporkan hingga kini, tim penyelamat mencari puluhan orang yang hilang di pulau-pulau terpencil di tenggara Indonesia pada Selasa.

Baca Juga: Jenazah ABK Tersangkut Jaring: Laka Laut Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia

Baca Juga: Kapal Ikan Tenggelam, Ibu dan Balitanya Tewas

Helikopter dikerahkan untuk membantu pencarian korban di antara 72 orang yang dilaporkan hilang sejauh ini di kepulauan Nusa Tenggara Timur, di mana topan tropis Seroja membawa angin kencang dan hujan lebat yang memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Sebuah video amatir yang diambil oleh seorang pejabat lokal di desa Tanjung Batu di pulau Lembata, rumah bagi gunung berapi Gunung Ile Lewotolok, menunjukkan pohon-pohon yang ditebang dan bebatuan besar lahar dingin yang telah menghancurkan rumah-rumah setelah diguncang oleh topan.

Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena tim penyelamat mencapai daerah yang lebih terisolasi. 

Gambar dari wilayah itu pada hari Senin menunjukkan pohon tumbang, laut berombak dan rumah kayu diratakan oleh badai dan puing-puing yang mengambang di air banjir berlumpur.

Sedikitnya 8.424 orang mengungsi, hampir 2.000 bangunan termasuk rumah sakit terkena dampak, dan lebih dari 100 rumah rusak berat akibat topan, yang telah bergerak di atas Samudera Hindia pada Selasa pagi, menuju Australia utara.

Kepala Badan Cuaca Dwikorita Karnawati mengatakan badai tropis yang dulu jarang terjadi lebih sering terjadi di Indonesia dan perubahan iklim bisa jadi penyebabnya.

“Seroja pertama kali kami melihat dampak luar biasa karena menghantam daratan. Itu tidak umum, ”katanya pada konferensi pers.

Badan penyelamat Indonesia mencari jenazah di daerah yang terkena banjir bandang setelah hujan lebat di Flores Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, 5 April 2021.

Di provinsi terdekat Nusa Tenggara Barat, pihak berwenang pada hari Senin mengatakan dua orang tewas, sementara di negara tetangga Timor Leste sedikitnya 27 orang tewas.

Beberapa penduduk pulau Lembata mungkin telah tersapu lumpur ke laut. Wakil Bupati berharap bantuan segera tiba.

"Kami hanya dapat mencari di pantai, bukan di daerah yang lebih dalam, karena kurangnya peralatan kemarin," kata Thomas Ola Langoday kepada Reuters melalui telepon.

Lembata mengalami letusan gunung berapi bulan lalu, memusnahkan vegetasi di atas gunung, yang memungkinkan lahar yang mengeras meluncur ke arah 300 rumah saat topan melanda, katanya.

Langoday khawatir banyak jenazah masih terkubur di bawah bebatuan besar.

Presiden Joko Widodo mengadakan rapat kabinet pada hari Selasa untuk mempercepat evakuasi dan upaya bantuan serta pemulihan kekuasaan.

Baca Juga: Corona 3 April 2021 Tembus 1.527.524 Kasus, WHO Pastikan Covid-19 Tak Akan Hilang Dalam Waktu Dekat

Baca Juga: Gugatan Korban SJ182 ke Boeing Berlanjut, Lex Justitia Sampaikan Catatan Penting Kepada Ahli Waris

“Kalau kita tidak bisa ke sana lewat jalan darat, saya minta secepatnya kita buka aksesnya lewat laut maupun lewat udara,” kata Presiden, seraya menambahkan bahwa cuaca ekstrim telah menghambat distribusi bantuan.

Kepala badan pencarian dan penyelamatan Doni Monardo pada hari Selasa mengatakan bantuan sedang dalam perjalanan dari militer dan sukarelawan.

Monardo mengatakan ada kekhawatiran kesehatan tentang pusat-pusat evakuasi yang terlalu penuh dan bahwa pihak berwenang akan menyediakan alat penguji COVID-19 yang cepat untuk mencoba mencegah wabah.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah