4 Kabupaten yang Dilewati Sesar Cimandiri Serta 3 Sesar Aktif Berpotensi Gempa di Jawa Barat dan Jakarta

22 November 2022, 20:30 WIB
Warga Cianjur yang menjadi korban gempa yang terjadi akibat aktivitas sesar Cimandiri. /

KALBAR TERKINI - Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa Cianjur menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas Sesar Cimandiri.

Ia menjelaskan, episentrum gempa bumi itu berada di 10 kilometer barat daya Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di 6,84 Lintang Selatan, 107,05 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelas Daryono, dikutip dari Antara, Selasa, 22 November 2022.

Sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif atau sesar sepanjang 100 km yang titik awalnya berada di muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu.

Daerah di Jawa Barat yang dilewati Sesar Cimandiri yaitu, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Para peneliti dari ITB membagi Sesar Cimandiri ke dalam lima segmen, yakni; segmen pertama antara Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, segmen kedua Citarik-Cadasmalan.

Baca Juga: Update Daftar Penyakit yang Saat Ini Tidak Ditanggung BPJS

Segmen ketiga Ciceureum-Cirampo, segmen empat Cirampo-Pangleseran, segmen lima Pangleseran-Gandasoli.

Beberapa tahun ke belakang, Sesar Cimandiri juga pernah mengakibatkan gempa di daerah yang dilaluinya.

Pada tahun 2020, Sukabumi dilanda gempa dengan magnitudo 5,1 yang diakibatkan aktivitas sesar ini.

pada 2012, terjadi gempa di Bogor magnitudo 4,5 dengan pusat gempabumi 31 km barat daya Kab.Bogor kedalaman 10 km yang juga terjadi akibat Sesar Cimandiri.

Sementara itu, jika ditarik lebih jauh, Sesar Cimandiri juga mengakibatkan tujuh kali gempa besar diantaranya, gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982).

Gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972) dan gempa bumi Conggeang (1948) dan gempa bumi Sukabumi (2001)

Selain sesar Cimandiri, Jawa Barat dan Jakarta juga harus mewaspadai sesar lainnya yang berpeluang menjadi penyebab timbulnya gempa di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kemenkes Nyatakan Indonesia Beresiko Tinggi KLB Polio, Berikut Gejala yang Harus Diwaspadai

Beberapa sesar itu di antaranya adalah sesar Cipamingpis yang berada di bagian timur Sukabumi hingga barat Cianjur.

Kemudian, sesar Lembang yang berada di bagian utara Bandung yang berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo hingga 6,8.

Sesar Lembang merupakan patahan aktif paling potensial untuk menggerakkan batuan dan menjadi tempat terjadinya gelombang gempa.

Lalu, ada pula sesar Baribis yang terletak di Kabupaten Purwakarta hingga perbukitan Baribis di Kabupaten majalengka.

Potensi gempa akibat sesar Baribis pun tercatat lebih tinggi di bagian timur, dibandingkan bagian barat yang melewati selatan DKI Jakarta.

Selain itu, ada pula sesar Cirata yang patut untuk diwaspadai. Sesar Cirata merupakan patahan aktif yang juga dapat memicu gempa yang terletak di bawah Waduk Cirata dan sejumlah waduk lainnya di wilayah Purwakarta dan Bandung. Secara rinci, sesar Cirata terletak di Purwakarta, Bandung Barat, dan Cianjur.

Sebagai informasi, sesar Baribis pernah menyebabkan terjadinya gempa berkekuatan besar di Jakarta pada tahun 1780 lalu.***

 

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler