Apa itu Imunisasi JE yang Diwajibkan di Wilayah Kalimantan Barat? Yuk Kenali Lebih Jauh

27 April 2022, 16:06 WIB
Ilustrasi virus /PIXABAY/fernandozhiminaicela

 

KALBAR TERKINI - Virus JE merupakan penyebab utama kejadian penyakit ensefalitis virus di Asia.

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit radang otak (Ensefalitis) yang disebabkan oleh virus JE.

Manusia dapat terinfeksi virus JE karena ini merupakan penyakit bersumber binatang (zoonosis) yang ditularkan melalui vektor penyebar virus JE yaitu nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE. 

Data surveilans kasus JE di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat sembilan provinsi yang melaporkan adanya kasus JE.
 
Baca Juga: TERBARU, KEMENKES Tambah 3 Jenis Imunisasi Anak, Berikut Daftar Imunisasi Lengkap yang Wajib Diberikan
 
Diantaranya adalah Provinsi Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau.
 
Saat ini hanya wilayah Kalimantan Barat yang diwajibkan untuk memberikan imanusasi JE ini kepada anak.

Tanda dan gejala Ensefalitis biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa inkubasi).

Adapun gejala utamanya  berupa demam tinggi yang mendadak, perubahan status mental, gejala gastrointestinal, sakit kepala, disertai perubahan gradual gangguan bicara, berjalan, adanya gerakan involuntir ekstremitas ataupun disfungsi motorik lainnya.

Baca Juga: 5 TIPS Jitu Lolos Seleksi Beasiswa, Satu di Antaranya Realistis

Pada anak, gejala awal biasanya berupa demam, iritabilitas, muntah, diare, dan kejang. Kejadian kejang terjadi pada 75% kasus anak.

Sedangkan pada penderita dewasa, keluhan yang paling sering muncul adalah sakit kepala dan gejala peningkatan tekanan intrakranial.

JE bisa menyebabkan kematian, angka kematian akibat JE berkisar antara  5 – 30%.

Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun.

Jika bertahan hidup, bisanya penderita seringkali mengalami gejala sisa (sekuele), antara lain gangguan sistem motorik (motorik halus, kelumpuhan, gerakan abnormal); gangguan perilaku (agresif, emosi tak terkontrol, gangguan perhatian, depresi);

atau gangguan intelektual (retardasi); atau gangguan fungsi neurologi lain (gangguan ingatan/memori, epilepsi, kebutaan).

Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini, hanya dapat mengurangi gejala (mencegah perburukan kasus).

Oleh karena itu, upaya pencegahan sangat penting. JE dapat dicegah dengan pemberian imunisasi dan menghindari gigitan nyamuk (vektor penular JE).***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler