Sinopsis Film Pengkhianatan G 30 S PKI, Sempat Dilarang, Bercerita Tentang Pembunuhan 7 Jenderal Indonesia

29 September 2021, 07:24 WIB
Ilustrasi G30S/PKI. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol /

KALBAR TERKINI – Dahulu sempat dilarang kini film Pengkhianatan G30 S/PKI dapat kita tonton lagi disejumlah stasiun televisi maupun secara streaming.

Film pengkhianatan G30 S/PKI pertama kali dirilis tahun 1985 yang diproduksi pada 1984.

Disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer serta diproduseri G Dwipayan, Pengkhianatan G30 S/PKI menceritakan tentang sejarah kelam bangsa Indonesia yang diperingati setiap tanggal 30 September.

Peringatan G30 S/PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tengah malam pada tanggal 30 September menuju 1 Oktober tahun 1965.

Baca Juga: Bioskop Trans TV malam ini, Sinopsis Film American Assassin, Aksi Pemuda Mengejar Gembong Teroris

Ketika itu tujuh perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lain dibunuh dalam suatu usaha kudeta, mereka lalu dikubur dalam satu lubang, yang disebut lubang buaya.

Berikut Sinopsis film Pengkhiatan G30 S/PKI yang dilansir KalbarTerkini.com dari laman BKPP demak.

Pada malam 30 September 1965, kolonel Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa melakukan kudeta.

Dengan terorganisir, atas nama PKI mereka melakukan penculikan para jenderal. Dalam peristiwa G30S/PKI, 7 jenderal terbunuh, salah satunya adalah Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

Baca Juga: Sinopsis Police University Episode 13, Sun Ho Adalah Peretas Uang Ilegal, Buat Kang Hee Kecewa

Malam 30 September 1965, sekelompok tentara mengepung sebuah rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka mengepung dengan membawa senjata laras panjang. Pemilik rumah adalah seorang perwira TNI Angkatan Darat yang saat itu sedang berada di sebuah kamar di lantai dua rumahnya.

Dia tak tau apa-apa dan terlihat biasa saja malam itu. Dengan mengenakan seragam militer lengkap, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan berkaca ke sebuah cermin di lemari besar.

Beberapa kali ia merapikan seragamnya agar tidak terlihat kusut. Tentara sudah mulai masuk dan menguasai lantai satu rumah. Tembakan pun dilepaskan.

Baca Juga: Sinopsis Braven, Aksi Jason Momoa yang Lindungi Keluarga Dari Gembong Narkoba, Tayang di Bioskop Trans TV

Perabotan rumah dihancurkan dan menjadi sasaran tembakan. Istri dan anak DI Pandjaitan yang juga berada di lantai dua mulai dinaungi ketakutan.

Asisten rumah tangga mereka melaporkan bahwa dua keponakan DI Pandjaitan yang berada di lantai satu, yaitu Albert dan Viktor sudah tertembak.

DI Pandjaitan terlihat tetap tenang dan menganalisa keadaan.

Pandjaitan kemudian turun ke lantai satu rumahnya yang sudah dikuasai oleh orang-orang berseragam.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Descendats of the Sun Episode 5, Shi Jin dan Argus Bertemu Kembali, Pengabdian dan Pengkhianat

Pasukan tentara yang mengepung rumah Pandjaitan tersebut berasal dari satuan Cakrabirawa, pasukan khusus pengawal Presiden Soekarno.

Saat sudah berada di hadapan para tentara, Pandjaitan diminta untuk segera naik ke truk yang akan mengantarkannya ke Istana.

Mereka mengatakan bahwa Jenderal berbintang satu itu dipanggil oleh Presiden Soekarno karena kondisi darurat.

Sebelum itu Pandjaitan menyempatkan diri untuk berdoa yang menyebabkan para tentara semakin marah.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Tunnel Episode 14, Terungkap Jae Yi Anak dari Park Kwang Ho dan Yeon Sook

Seorang tentara memukulkan popor sentaja, tapi ditepis oleh Pandjaitan lalu menghantam wajahnya. Tentara yang lain marah.

Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak. DI Pandjaitan pun tewas seketika.

Jenazah Pandjaitan kemudian dimasukkan dalam truk dan dibawa pergi. Darah dari pria kelahiran Balige, Sumatera Utara itu berceceran di teras rumah.

Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine. Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.

Catherine memegang darah ayahnya sambil menangis histeris lalu mengusapkan ke wajahnya.

Bagaimanakah cerita selengkapnya saksikan di film Pengkhianatan G30 S/PKI.***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: bkpp kab demak

Tags

Terkini

Terpopuler