Pengerukan Pasir Pulau Gelam, Kendawangan Kalimantan Barat vs Potensi Alam, Ada Dugong Hingga Penyu

- 22 Agustus 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi Pulau Gelam, Kendawangan, Kalimantan Barat
Ilustrasi Pulau Gelam, Kendawangan, Kalimantan Barat /tangkapan layar Jurnalis.co.id

KALBAR TERKINI - Polemik pengerukan Pasir Pulau Gelam di kecamatan Kendawang, Ketapang, Kalimantan Barat terus berlanjut. Ini disebabkan kekahwatiran akan dampak yang terjadi, mulai dari kerusakan alam hingga punahnya biota laut.

Pulau Gelam merupakan salah satu pulau yang ada di Kalimantan Barat tepatnya berada di Dusun Pulau Bawal, Desa Kendawangan Kiri, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.

Nama pulau Gelam kian diperbincangkan karena terjadi aktivitas pengerukan pasir di lokasi tersebut.

Jika pengerukan pasir terus dilakukan berpotensi menyebabkan kerusakan serius terhadap ekosistem bahkan tenggelamnya daratan pulau sekitar.

Baca Juga: 5 Lokasi Wisata Terhits di Ketapang, Kalimantan Barat, Ada Keraton Matan Hingga Pulau Sawi di Kendawangan

Dilansir dari Jurnalis.co.id, Kepala Devisi Kajian dan Kampanye Walhi Kalbar, Hendrikus Adam pernah menyebutkan, daratan berpasir yang dikeruk akan mengalami penurunan jumlah volume lantaran material pasir sekitarnya yang akan terus diambil.

“Seringkali praktik eksploitasi semacam ini tidak dibarengi dengan reklamasi oleh pemilik usaha.

Sehingga tidak ada jaminan bahwa eskosistem yang dibuka akan dipulihkan pada kondisi semula,” kata Adam Juni lalu.

Baca Juga: Menapaki Keindahan Objek Wisata di Ketapang Kalimantan Barat, Ada Pulau yang Airnya Sebening Kristal, Dimana?

Ada Dugong Hingga Habitat Penyu

Sementara itu menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil Kalbar, Daniel Johan menegaskan pertambangan pasir kuarsa di Pulau Gelam oleh PT Sigma Silica Jayaraya (SSJ) bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

"Sebelum adanya tambang pasir, Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 91/KEPMEN-KP/2020 Wilayah Pulau Gelam dan sekitarnya telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi yang mesti dijaga kelestariannya.

Jadi tidak boleh lagi ada aktivitas yang merusak lingkungan di Kawasan tersebut," ungkap Daniel, dilansir dari Antara Kalbar.

Dia menambahkan bahwa penambangan pasir kuarsa di pulau Gelam bisa saja mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Betapa pentingnya ekosistem Pulau Gelam untuk hayat orang banyak bahkan biota yang hidup di dalamnya. Mengingat, laut Pulau Gelam memiliki gugusan terumbu karang yang jadi tempat hidup banyak ikan," tambahnya.

Dampak negatif yang dikhawatirkan akan terjadi seperti ikan yang mati hingga warga setempat yang mayoritas adalah nelayan juga ikut terdampak ekonominya.

"Selain itu, saya yakin akan muncul dampak negatif terhadap dugong dan penyu yang memang telah lama bergantung dengan habitat Pulau Gelam," lanjut Daniel.

Dugong adalah mamalia laut yang terancam punah. Dugong sangat bergantung pada Pulau Gelam sebagai tempat tinggal dan mencari makanan.

Sedangkan penyu menggunakan pantai pulau ini sebagai lokasi bertelur.

"Jadi jika penambangan pasir itu tetap dilakukan, saya akan mengambil hak konstitusionalnya untuk mengadakan sidak Komisi IV DPR RI ke Pulau Gelam," tegasnya.

***

Editor: Yuni Herlina

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah