MENGENAL Tradisi Robo-Robo di Mempawah Kalimantan Barat, Tolak Bala Mirip dengan Rebo Wekasan

- 20 September 2022, 08:24 WIB
Robo Robo, Keraton Mempawah Gelar Tradisi Leluhur untuk Mengenang Kedatangan Raja Pertama Opu Daeng Menambon
Robo Robo, Keraton Mempawah Gelar Tradisi Leluhur untuk Mengenang Kedatangan Raja Pertama Opu Daeng Menambon /Tangkapan layar Instagram @wonderfulmempawah/

Selain itu bulan safar juga banyak peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan islam dan perkembangannya.

Pada dasarnya Tradisi dan penyelenggaraan seperti Robo-robo juga dilaksanakan di tempat lain namun dengan nama yang berbeda-beda. Sebelum muncul sebutan "Robo-robo" Yaitu asal mula tolak bala bulan safar.

Berawal dari sholat idifa'il Bala, merupakan sholat sunnah hajat yang dikerjakan pada malam atau hari Rabu akhir bulan safar yang teringat bahwa bulan safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan dan malapetaka, dan hari Rabu pekan keempat merupakan hari yang paling na'as pada bulan itu.

Sebelum ritual Robo-robo ini dilaksanakan dikuala kakap (pada tahun 1978), pada dahulunya Ritual Robo-robo ini dilaksanakan masyarakat di laut tepatnya di Pulau Taik Minyak dengan menggunakan sampan untuk pergi ke tempat ritual tersebut pada jaman dahulu.

Setelah selesai ritual Robo-robo (selesai membaca doa selamat) masyarakat yang hadir langsung menceburkan diri ke sungai untuk mandi-mandi.

Makanan yang disajikan ketika upacara Robo-robo, seperti opor ayam, sambal serai udang, selada timun hingga ikan pedas khas Provinsi Seribu Sungai itu. Ada juga kue-kue, seperti bingke, sangon, jorong, putuh buluh dan pisang raja.

Sebelum mulai makan bersama, diawali dengan pembacaan doa. Selain itu, masyarakat Kalbar juga berharap diberikan berkah dari Allah agar terhindari dari marabahaya yang mungkin terjadi setiap bulan safar.

Tak hanya makan bersama, dalam upacara Robo-robo juga ada ritual membuang makanan ke sungai.

Hal ini dilakukan sebagai simbol membuang petaka agar hanyut dibawa arus sambil memanjatkan doa yang dikenal sebagai Doa Selamat.

Ritual ini juga menjadi artian bahwa masyarakat Kalbar hidupnya melekat dengan sungai yang memiliki banyak keberkahan.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x