KALBAR TERKINI – KPPN Ketapang menyelenggarakan media breafing bersama tujuh narasumber.
Media breafing yang berlangsung di Aula KPPN Ketapang, Selasa, 30 Agustus 2022 ini menghadirkan 7 perwakilan yang membahas tentang kinerja keuangan pusat dan daerah Ketapang dan Kayong Utara.
Adapun tujuh narasumber yang berbicara di media breafing yang diadakan KPPN yaitu perwakilan dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ketapang.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ketapang, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ketapang.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kab. Ketapang, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kab. Kayong Utara.
Badan Pusat Statistik (BPS) Ketapang dan Politeknik Negeri Ketapang.
Tujuan dilaksanakannya media breafing ini adalah untuk memberikan informasi kepada public terkait kinerja pelaksanaan pusat dan daerah.
Serta hasil pembangunan di wilayah Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
Baca Juga: AIR Terobos Hingga Ruang Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang, Bangsal Pasien Tergenang Banjir
Jika dilihat dari perspektif Keuangan Pusat dan Daerah maka terdapat peningkatan dari sisi pendapatan dan belanja daerah, untuk wilayah kabupaten Ketapang dan kayong Utara ini.
Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya untuk periode yang sama.
Sementara untuk pencapaian Bea dan Cukai per 18 Agustus 2022 mencapai angka Rp 365 M atau 89,02 persen.
Sedangkan target tahun 2022 adalah Rp. 410,02 M.
Ini berarti terdapat penambahan target penerimaan pertanggal 1 Agustus 2022 yang semula Rp 86.97 M menjadi Rp 410.02 M.
Pencapaian ini terdiri dari penerimaan bea masuk dan bea keluar.
Untuk bea masuk sendiri, pencapaian menyentuh angka Rp 8,9 M yang seluruhnya berasal dari impor bahan baku.
Sementara untuk pencapaian penerimaan bea keluar sebesar Rp.356,1 M yang berasal dari komoditas bauksit.
Angka ini tumbuh 18. 77 persen secara year on year dari periode yang sama tahun 2021.
Capaian positif ini didukung oleh layanan klinik ekspor yang memberikan asistensi kegiatan ekspor impor serta konsultasi terkait kendala yang terjadi.
Untuk kinerja penerimaan pajak pusat, KPP Pratama Ketapang berhasil menerima pajak netto sebesar 734.018.744.661, dimana wilayah Ketapang sebesar Rp 705.582.291.746.
Dan wilayah Kayong Utara sebesar 28.436.452.915.
Ditilik lebih lanjut bahwa penyumbang pajak terbesar untuk wilayah Ketapang berasal dari wajib pajak badan, yaitu sebesar 87,75 persen.
Sedangkan wilayah Kayong Utara didominasi oleh wajib pajak badan dan wajib pajak pemungut.
Selain membicarakan pendapatan, media breafing ini juga menyampaikan alokasi belanja daerah.
Untuk kinerja belanja pemerintah daerah dan Dana Alokasi khusus (DAK) fisik dan dana desa (DFDD) menunjukan kenaikan 21, 85 persen.
Untuk kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) total angka menyentuh Rp 352,16 M dengan jumlag debitur 5643 orang.
Penerima KUR didominasi oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan serta perdagangan besar dan eceran.***