Ini karena Bumi Khatulistiwa adalah penghasil sawit kedua terbesar di Indonesia setelah Provinsi Riau.
“Indonesia sendiri adalah negara eksportir CPO nomor satu dunia dari total lima negara, disusul Malaysia.
Jadi, sekali lagi, masalah jalan tetaplah penting, dan harus segera diatasi oleh pemerintah pusat.
Jadi, rakyat Kalbar juga dapat ikut menikmati hasil devisa dari ekspor CPO yang selama ini masuk ke kas negara,” tambah legislator DPRD Kalbar periode 2019-2024 dari Dapil Tujuh Kalbar (Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi).
Adapun panjang jalan di Kalbar, berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) hingga tahun 2021, yakni total 18.315 kilometer.
Rinciannya, Jalan Negara 2.118 kilometer; Jalan Provinsi 1.538 nkilometer; dan Jalan Kabupaten/Kota: 14.662 kilometer
Tanjung lebih lanjut menyambut baik proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang sedang membangun 1,832 kilometer jalan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Proyek jalan ini berada di tiga provinsi sekaligus, yakni Kalbar, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Utara (Kaltara).
"Jalan akses dan perbatasan merupakan infrastruktur yang layak untuk strategi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebagaimana dilansir Tempo, menjelang akhir 2021.
Basuki menyebut bahwa kilometer jalan ini dibangun untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara.