Kuatkan Sinergitas, Polresta Pontianak-Persatuan Merah Putih Gelar FGD untuk Hindara Isu SARA

28 Juli 2023, 21:32 WIB
Polresta Pontianak-Persatuan Merah Putih Gelar FGD untuk Hindara Isu SARA /

KALBAR TERKINI - Bertajuk penguatan Sinergitas Polresta Pontianak- Persatuan Merah Putih (PMP), menggelar Coffee Morning dan Forum Grup Diskusi (FGD) Kebangsaan.
Kegiatan ini berlangsung di di Balai Saji, Rumah Adat Melayu Kalimantan Barat (Kalbar), Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Selasa, 25 Juli 2023 dimulai pukul 09.00 WIB.

Hadir secara langsung Kapolresta Pontianak, Kombespol Adhe Haryadi berserta jajaran. Lalu Ketua Persatuan Merah Putih (PMP) Kota Pontianak, Firdaus Zar'in.

Tampak pula para tamu undangan lain dari beragam tokoh etnis dan masyarakat antara lain Abdul Syukur selaku Ketua FKUB Kota Pontianak.

Baca Juga: Link Live Streaming Laga Persik Kediri vs Persib Bandung Pekan ke 5 BRI Liga 1, Cek Juga Head to Head

Bedri, Ketua IKBM Kota Pontianak, Adi Sucipto dari MABT Kota Pontianak,
serta perwakilan paguyuban Etnis se-Kota Pontianak yang tergabung dalam Persatuan Merah Putih Kota Pontianak dengan jumlah sekitar 60 orang.

Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan penanganan permasalahan yang terkait isu-isu Suku, Agama, dan Antargolongan (SARA), demi terciptanya situasi Kamtibmas di Kota Pontianak.

“Alhamdulillah, selama menjabat di Kota Pontianak belum pernah terjadi hingga ke konflik sara, kebanyakan banyak terjadi akibat miss komunikasi dan bisa cepat diselesaikan, situasi yang seperti ini harus kita pertahankan agar Kota tempat tinggal kita aman dan kondusif,” kata Kapolresta Pontianak.

Baca Juga: 6 Lokasi Jogging Track di Pontianak, Kalimantan Barat, Olahraga sambil Cuci Mata, Yuk Cek Alamatnya

Menurutnya, masyarakat Kota Pontianak yang semakin maju dan pintar pada umumnya sudah paham dan tidak menginginkan konflik SARA. Sehingga, lanjutnya, perbedaan adalah keniscayaan untuk menyatukan seluruhnya.

“Kita diciptakan memang berbeda. Kenapa kita harus ribut oleh keberagaman, kita tidak harus saling mencari perbedaan tapi carilah persamaan. Ada kerawanan nanti terkait sara ini, akan terasa politik identitas semakin gencar. Ini juga harus kita antisipasi guna menjaga kerukunan kita,” tuturnya.

Kombespol Adhe Haryadi menyatakan, banyak hal lain yang dapat menimbulkan konflik SARA. Namun, apabila terjadi konflik SARA maka semua pihak akan sangat lelah.

“Karena yang menjadi korban, adalah kita juga. Jangan sampai hal tersebut kembali terjadi. Perang tidak membuat hal yang baik, hanya menimbulkan kerugian,” papar Kombespol Adhe Haryadi.

Baca Juga: 12 Alamat Rumah Sakit Swasta dan Negeri di Pontianak, Kalimantan Barat, Ada Rumah Sakit Pendidikan Untan

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Pontianak, H. Abdul Syukur menjelaskan, apabila konflik SARA, maka akan terjadi eskalasi pasti besar dan sulit dikendalikan, banyak kerugian yang ditimbulkan.

“Tugas kami membangun dan menjaga toleransi khususnya umat beragama. Kita harus berbangga sebagai masyarakat Kota Pontianak karena disebut sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman umat dan etnisnya,” ujarnya.

Selama ini, tutur H. Abdul Syukur, pihak kepolisian selalu membantu dalan menciptakan toleransi mulai dari Babinkamtibmas bahkan sampai Kapolresta, langsung turun ke masyarakat.

Ia menilai, SARA adalah potensi akan menjadi positif apabila dikelola dengan benar dan negatif apabila dikelola dengan salah

Baca Juga: Sutarmidji Tak Lagi Jadi Gubernur Kalimantan Barat Setelah 5 September 2023, Siapa Penggantinya?

“Fanatisme agama boleh saja, numun ekstrim dan kaku tidak baik. Toleransi adalah menerima perbedaan dan saling menghargai. FKUB membayangkan Kota Pontianak ini adalah orkestra yang memiliki banyak alat musik, biarkan semua alat musik berdendang dengan nada dan irama nya dengan lagu NKRI,” lanjut H. Abdul Syukur.

Ketua PMP Kota Pontianak, Firdaus Zar'in menyatakan perbedaan menjadi potensi bukan menjadi perpecahan. Untuk itu, konflik tidak merugikan salah satu suku saja, namun merugikan semua pihak dan semua aspek.

“Secara teori konflik pasti akan berakhir, namun bagaimana cara kita mengakhiri konflik tersebut. Bahwa kita ada tugas tambahan untuk menyampaikan apa informasi dalam forum kali ini guna mengatasi dan mengantisipasi konflik sara apabila terjadi,” katanya.

“Kehadiran PMP, diharapkan mampu membantu Polresta dalam menangani berbagai konflik sara maupun sosial lainnya guna menciptakan situasi yang kondusif di Kota Pontianak,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Wakil ketua DPRD Kota Pontianak ini.***

Editor: Bowo SBS

Sumber: Polresta pontianak

Tags

Terkini

Terpopuler