Network
KALBAR TERKINI - Misteri hlangnya remaja di China bernama Hu Xinyu terus menjadi topik utama.
Hu pertama kali dilaporkan menghilang dari asrama sekolahnya di Provinsi Jiangxi pada Oktober 2022 lalu.
Saati itu China menggelar pencarian besar-besaran dengan mengerahkan anjing pelacak, drone, hingga perangkat pendeteksi suhu tubuh.
Bahkan, pencarian pada awal tahun ini ada sekitar seribu warga di sekitar lokasi sekolah ikut serta lakukan pencarian.
Baca Juga: MENGENAL Apa Itu Tribunal Belmarsh dan Siapa Julian Assange Dalam Kebebasan Jurnalisme Dunia
Setelah lebih dari 100 hari pencarian masif, jasad Hu akhirnya ditemukan pada Minggu, 29 Januari 2023 lalu di hutan dekat sekolahnya.
Namun, temuan jasad tersebut justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Para warganet bingung karena jasad Hu sangat lama ditemukan, padahal tergeletak tak jauh dari sekolahnya.
Radio Nasional China melaporkan hutan itu berjarak hanya lima menit perjalanan kaki dari sekolah Hu.
Hutan dan sekolahnya pun hanya dibatasi tembok setinggi dua meter.
Baca Juga: USAHA Swedia Untuk Gabung Dengan NATO Terancam Gagal, Ternyata Ini Penyebabnya
Sejumlah warga juga mempertanyakan mengapa di negara dengan kamera pengawas di berbagai sudut seperti China, seorang bocah berusia 15 tahun bisa menghilang tanpa jejak.
Berdasarkan laporan kantor berita The Paper, proses autopsi sudah dilakukan, tapi hasilnya belum dirilis.
Kepolisian juga akan menganalisis alat perekam yang tergeletak di dekat jasad Hu ketika ditemukan di hutan.
Kasus anak hilang di China sebenarnya bukan peristiwa langka.
Merujuk pada data Institut Bantuan Sosial Zhongmin, satu juta orang di China hilang pada 2020, atau rata-rata 2.739 warga per hari.
Walau demikian, kasus Hu menyedot perhatian warga karena berbagai misteri yang melingkupinya.***
