China Vs AS, Latihan Perang Bersama Masing-masing Sekutu. Siaga Tempur?

- 1 Januari 2023, 23:34 WIB
Hubungan China dan AS makin panas. Kedua negara lakukan latihan perang bersama masing-masing sekutunya.
Hubungan China dan AS makin panas. Kedua negara lakukan latihan perang bersama masing-masing sekutunya. /

KALBAR TERKINI - China dan Amerika Serikat (AS) terus berlatih tempur dengan sekutu masing-masing.

AS terus mengadakan latihan bersama dengan sekutu-sekutu mereka di Asia, satu di antaranya Korea Selatan (Korsel).

Latihan bersama tersebut bertujuan untuk merecoki Korea Utara (Korut), namun karena Korut bersekutu dengan China maka hal itu juga secara tidak langsung mengirim peringatan kepada China.

Satu di antara latihan yang telah dilakukan yaitu pada 20 Desember 2022 yag lalu.

Latihan tersebut merupakan respon terhadap peluncuran misil Korut.

Menteri Pertahanan AS dan Korea Selatan setuju untuk lebih banyak menggunakan aset strategis AS di semenanjung Korea, tujuannya untuk melawan ancaman nuklir Korut.

Baca Juga: Profil Paus Benediktus XVI, Seorang Anak Polisi Jerman yang Hidup di Bawah Rezim Nazi

"Kami masih melihat ada fase yang meningkat dari tensi militer yang berarti latihan gabungan masih akan diadakan," kata Direktur Korea Studies di Brookings Institution in Washington, Andrew Yeo.

Sementara itu, Presiden Korea Utara Kim Jong Un meminta bawahannya untuk menggenjot persenjataan nuklir pada 2023 di tengah ketegangan negaranya dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

Berbicara di malam tahun baru 2023 sekaligus hari terakhir sesi pleno 6 hari mengulas 2022, Kim mengatakan Korea Selatan menjadi musuh yang tidak diragukan lagi.

Kim juga menyoroti tingkah AS sebagai sekutu utama Korsel yang dianggap telah meningkatkan tekanan secara maksimum kepada wilayah kekuasaannya di Korea Utara.

Selain berlatih dengan Korsel, AS juga berlatih bersama dengan Jepang pada November lalu.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Paus Benediktus XVI, Sudah Mulai Kritis Sejak 28 Desember 2022

Latihan tersebut bertujuan untuk mengganggu aktivitas militer China yang semakin intensif di Laut China Timur, di mana Kepulauan Diaoyu yang sedang dalam sengketa berlokasi.

Langkah-langkah yang telah diambil AS meningkatkan kewaspadaan China.

Presiden China, Xi Jinping pada Oktober 2022 lalu menuturkan pihaknya akan melakukan segala cara untuk mengadakan unifikasi dengan Taiwan secara damai.

Namun Jinping menegaskan, China tak ragu untuk menggunakan kekuatan militer.

China sendiri telah mengadakan latihan bersama dengan Rusia di sebelah timur Laut China di dekat provinsi Zhejiang.

Latihan itu diadakan di pekan yang sama dengan latihan bersama AS-Korsel.

Dalam latihan tersebut, lima kapal tempur dan selam milik China serta penghancur anti-kapal selam milik Rusia bergabung dalam latihan tersebut.***

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x