HUBUNGAN Romantis China, Negara-Negara Arab, dan Huawei, Ada Apa?

- 10 Desember 2022, 15:53 WIB
Presiden China, Xi Jinping dan Raja Salman dari Arab Saudi menandatangani beberapa kesepakatan politik dan ekonomi.
Presiden China, Xi Jinping dan Raja Salman dari Arab Saudi menandatangani beberapa kesepakatan politik dan ekonomi. /Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/

Dengan pertemuan ini terjadi pada saat dimana hubungan Amerika dan Arab Saudi sedang memburuk, Amerika tentunya khawatir mengenai konferensi ini.

Selain itu, bagian yang terpenting dalam pertemuan ini tentunya adalah panggilan Xi Jinping untuk melakukan perdagangan minyak bumi menggunakan mata uang Yuan.

Dengan rencana Amerika yang ingin menempatkan Price Cap pada harga perdagangan minyak dunia, ini merupakan langkah yang besar karena sebagian besar anggota OPEC terdiri atas Negara-negara Arab tersebut.

Penggunaan mata uang sendiri dalam melakuan perdagangan minyak bumi internasional merupakan suatu hal yang baru saja dilakukan oleh Rusia sejak pertempuran di Ukraina dimulai.

Dengan hilangnya Rusia dari perdagangan minyak bumi untuk negara-negara barat dan keputusan Rusia untuk berhenti melakukan transaksi menggunakan dollar.

Maka jika OPEC ikut mengganti dollar dengan mata uang lain Amerika akan mulai kehilangan kekuatan monopoli-nya di perdagangan internasional.

Dengan sulitnya hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat sejak Joe Biden naik ke kursi presiden, semua orang bertanya-tanya apakah Arab Saudi saat ini mulai menjauhi Amerika dan memilih untuk mendekati dan bekerja sama dengan China?

Apakah Price Cap akan tetap bisa bekerja jika negara-negara yang memproduksi minyak mengganti mata uang mereka menjadi Yuan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin akan terjawab dalam waktu dekat.***

Penulis: Aldy Habibie

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x