'Tetapi 'satu Tiongkok' saat ini, ketika digunakan oleh PKC (Partai Komunis China), telah mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok, yang berusaha menghancurkan ROC," katanya.
Karena itu, menurut Robert, orang Taiwan yang melintasi Selat hari ini menggembar-gemborkan 'satu China'.
"Tapi ,tidak mengacu pada ROC, tetapi secara implisit menyerukan penghancurannya dalam tindakan pengkhianatan," katanya.
Baca Juga: Taiwan Incar Talenta IT Singapura dan Malaysia: Kasihan, Indonesia 'Dilewatkan'!
Orang Taiwan yang berbicara tentang 'satu Chin' hanya membingungkan audiens internasional.
Dengan demikian, audiens internasional akan berpikir bahwa negara itu mengakuinya sebagai bagian dari China.
Hal ini diklaimnya sebagai penghinaan yang jelas atas kedaulatan nasional ,dan penghalang untuk dukungan internasional.
Ketiga, Tsao menyerukan normalisasi penggunaan 'Taiwan' dalam lonstitusi untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.
Unsur-unsur lonstitusi yang mengabadikan Perang Saudara Tiongkok, harus dihilangkan.
"Termasuk penekanannya pada 'satu Tiongkok'," tegas Robert.