Lembah ini ditandai oleh kehadiran gundukan-gundukan arkeologis atau 'tel', yang merupakan hasil akumulasi reruntuhan dari pemukiman Zaman Perunggu dan Zaman Besi.
Dua zaman ini berkembang antara 5.000 tahun lalu dan tahun 650 SM.
Sebagian orang mengatakan bahwa kata Armagedon merupakan contoh dari sebuah salah kaprah (biasanya kebetulan), yang belakangan memperoleh makna yang baru.
Satu-satunya tempat yang menyebutkan kata Armagedon dalam Alkitab, muncul dalam Kitab Wahyu 16:16: "Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon."
Namun, Alkitab mencakup banyak nas yang merujuk kepada konsep tentang Armagedon.
Namun, rujukan nubuat Alkitab yang spesifik, tidak menunjukkan secara jelas apakah peristiwa-peristiwa itu benar-benar akan terjadi di sini.
Juga apakah pengumpulan pasukan-pasukan itu hanya dianggap sebagai sebuah tanda.
Memang, sejumlah pasukan Romawi pernah dikumpulkan di tempat ini untuk salah satu penyerangan mereka terhadap Yerusalem pada 67 M.
Hal ini sesuai dengan penafsiran preteris tentang kejadian-kejadian dalam Wahyu 16:17-21, yang merujuk kepada kejadian-kejadian yang memuncak pada penghancuran Yerusalem pada 70 M.
Sebuah penafsiran lainnya adalah kematian mendadak Yoshua, seorang pembaharu agama dalam usia 30-an.
Ini memperlihatkan pengharapan besar untuk memperbarui negara teokratis Yahudi, yang menghasilkan mitos-mitos tentang kepulangannya dengan kemenangan.