Malaysia Klaim belum Bangkrut, Menkeu: Apa IMF Dibayar?

- 15 September 2022, 04:09 WIB
Ilustrasi negara Malaysia
Ilustrasi negara Malaysia /Anadolu Agency

Hingga akhir Juni 2022, lanjut Zafrul, tingkat utang nasional sekitar 60 persen, jauh lebih rendah dari pagu utang wajib 65 persen.

Baca Juga: Presiden PAS Disebut 'tak Berpendidikan', Prof Jenin: Jangan Mimpi Memenangkan Pemilu Malaysia

Ditegaskan, kemampuan suatu negara untuk memperluas pinjamannya, tidak hanya bergantung pada rasio utang terhadap produk domestik bruto.

"Tetapi kemampuan utang dan keberlanjutan utangnya," tambah Zafrul.

“Sekali lagi, fundamental ekonomi negara solid, dan pertumbuhan kuartal III akan lebih baik lagi,” jelasnya.

Zafrul juga mencatat, kasus kebangkrutan individu di negara itu tidak meningkat.

"Sebaliknya, mereka berada dalam tren turun sejak 2016, termasuk periode kenaikan suku bunga kebijakan overnight pada 2018," katanya.

Ketika itu, kebangkrutan di kalangan anak muda yang berbisnis juga menunjukkan tren turun di tahun itu.

Tercatat sebanyak 5.283 kasus kepailitan, turun menjadi 3.948 kasus pada 2019, dan 2.844 kasus pada 2020.

"Pada 2021, 1.884 kasus, dan 515 kasus dari Januari hingga April lalu,” rincinya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah