Pertemuan Biden ini akan terjadi ketika Ramaphosa, menghadapi kritik dari partai-partai oposisi dan juga dari dalam partainya sendiri.
Kritikan ini terkait skandal atas pengungkapan bahwa empat juta dolar AS telah dicuri dari peternakan sapinya.
Presiden Afrika Selatan ini telah ditanyai minggu ini oleh parlemen terkait apakah uang asing telah terdaftar dengan benar di otoritas keuangan negara.
Juga terkait mengapa dia tidak segera melaporkan pencurian tersebut.
Skandal tersebut telah merusak reputasi Ramaphosa sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk memerangi korupsi yang merajalela di negaranya.
Ramaphosa menghadapi kaum oposisi yang signifikan dalam usahanya untuk terpilih kembali sebagai pemimpin partai.
Pemilihan ini akan digelar dalam sebuah konferensi pada Desember 2022.
Jika gagal memenangkan kepemimpinan partai, dia tidak akan bisa mencalonkan diri lagi sebagai Presiden Afrika Selatan pada 2024.
Ekonomi Afrika Selatan telah mengalami resesi, bahkan sebelum pandemi COVID-19, dan memiliki pengangguran sebesar 34 persen.
Itu sebabnya Ramaphosa akan menyambut baik pengumuman dukungan ekonomi dari AS.