Penangkapan ini dutujukan untuk tentara, polisi, pejabat di Guerrero dan anggota geng sehubungan dengan kasus tersebut.
Selama masa jabatan Murillo pada 2012-2015 di bawah presiden saat itu, Enrique Peña Nieto, Murillo mengawasi penyelidikan kasus tersebut.
Hanya sahja, kinerjanya sangat dikritik atas hilangnya para siswa dan guru pada 26 September 2014 dari sebuah perguruan tinggi guru di pedesaan Ayotzinapa.
Hanya tersisa tiga siswa yang ditemukan dan diidentifikasi, dan pertanyaan terkat penangkapan tersebut tetap tidak pernah terjawab sejak itu.
Menurut kalangan pakar internasional, penyelidikan resmi yang digelar itu, penuh dengan kesalahan dan pelanggaran, termasuk penyiksaan terhadap para saksi.
Presiden Andrés Manuel López Obrador menjabat pada 2018, dan bersumpah untuk menjernihkan semua masalah yang telah terjadi.
Pemerintahan López Obrador telah mencoba sejak 2020 untuk menangkap mantan pejabat tinggi lainnya, Tomas Zeron, termasuk meminta Israel untuk mengekstradisinya pada 2021.
Pada 2020, Obrador ditanya wartawan tentang langkah yang akan diambil pemerintah untuk meneliti penyelidikan masa lalu.
Murillo menjawab bahwa dia senang dan terbuka untuk ditanyai oleh awak media.