Pemerintahan di Malaysia Didominasi Melayu, Bumiputera Sarawak dan Sabah Tuntut Keadilan!

- 30 Juli 2022, 10:38 WIB
PONSEL GRATIS -  Anggota Dewan Kepresidenan Datuk Seri Abang Aditajaya Abang Alwi mengusulkan pemotongan tiga bulan gaji semua anggota Majelis Serawak untuk pembelian ponsel pintar bagi siswa tak mampu di Serawak, Malaysia./PIXABAY
PONSEL GRATIS - Anggota Dewan Kepresidenan Datuk Seri Abang Aditajaya Abang Alwi mengusulkan pemotongan tiga bulan gaji semua anggota Majelis Serawak untuk pembelian ponsel pintar bagi siswa tak mampu di Serawak, Malaysia./PIXABAY /

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Free Malaysia Today,
Sabtu, 23 Juli 2022, masalah ini dipertanyakan oleh anggota parlemen, Tenom Noorita Sual.

Menurut Noorita, perpecahan rasial di kalangan PNS, seperti yang dilaporkan baru-baru ini, menunjukkan bahwa situasinya 'jelas tidak adil, dan merupakan penyebab keprihatinan yang besar.

“Sebagai perwakilan untuk bumiputera Sabah, saya sangat sedih mengetahui bahwa hanya sedikit bumiputera Sabah, dan juga Sarawak, yang memegang posisi tertinggi sebagai pejabat pemerintah," katanya.

“Ini jelas memberi kesan bahwa ada cacat dalam penunjukan untuk posisi-posisi ini di pegawai negeri kita,” kata Wakil Ketua Partai DAP Sabah ini dalam sebuah pernyataan.

Pada Selasa pekan lalu, Menteri Fungsi Khusus Abd Latiff Ahmad menyatakan kepada DPR Malaysia bahwa bumiputera merupakan 90 persen dari PNS.

Dari total PNS, sebanyak 987.322 adalah Melayu; 94.000 bumiputera Sabah; 73.190 Tionghoa; 60.031 bumiputera Sarawak; 47.994 India; 2.414 Orang Asli; dan 8.656 lainnya.

Sedangkan untuk posisi teratas (skala super) di atas kategori Grade 56, maka 3.300 adalah Melayu; 388 Tionghoa; 243 India; 74 bumiputera Sabah; 53 bumuputera Sarawak;tiga Orang Asli; dan 42 lainnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Noorita dalam jawaban tertulisnya kepada anggota parlemen, Seputeh Teresa Kok, yang telah meminta rincian komposisi ras pegawai negeri.

Noorita telah mendesak Putrajaya untuk bekerja agar komposisi pegawai negeri lebih seimbang secara rasial.

Hal ini untuk mencerminkan semangat moto 'Keluarga Malaysia' versi Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Free Malaysia Today Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah