Malaysia Bubar jika Diskriminasi dan Persaingan Dua Etnis Berlarut-larut

- 4 April 2022, 05:18 WIB
Menteri Keamanan Kerajaan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Sabtu, (3/7), mengatakan pemerintah akan melonggarkan penguncian sementara atau lockdown akibat virus corona.
Menteri Keamanan Kerajaan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Sabtu, (3/7), mengatakan pemerintah akan melonggarkan penguncian sementara atau lockdown akibat virus corona. /line.com/

Kathirasen menegaskan, tuan rumah ini mengabaikan fakta bahwa beberapa dari hadirin, tidak makan daging sapi atau babi.

"Dan, sebagai seorang vegetarian, saya dapat memberitahu Anda bahwa hampir tidak ada seorang pun – baik di pemerintahan atau sektor swasta – yang menyiapkan makanan untuk vegetarian dan vegan," jelas Kathirasen.

.
Di Malaysia, menurut Kathirasen, perusahaan swasta sebagian besar dikendalikan oleh atau dimiliki oleh ras tertentu.

Meskipun beberapa dari perusahaan ini membenci rasisme, pada umumnya pengalaman orang-orang dari latar belakang ras lain itulah yang banyak dari melakukan diskriminasi.

"Saya memiliki kerabat dan teman, yang telah menceritakan kisah tentang bagaimana posisi teratas dan promosi di tangga pekerjaan mereka, sering diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari satu ras," katanya.

"Saya mengenal seseorang yang bekerja di sektor swasta dengan dua perusahaan berbeda selama bertahun-tahun," tambahnya.

"Yang satu dimiliki oleh anggota dari satu ras tertentu, dan yang lain dimiliki oleh anggota ras lain. Keduanya mencadangkan posisi teratas untuk 'rakyat kita', dan mempraktikkan bentuk-bentuk diskriminasi rasial yang halus," lanjut Kathirasen.

.
Bertahun-tahun yang lalu, misalnya, Kathirasen mengaku diberitahu tentang sebuah pertemuan yang diadakan oleh pejabat senior dari sebuah perusahaan swasta.

Partai yang dimiliki oleh partai berbasis ras tertentu ini telah menyusun sebuah rencana untuk mengganti semua orang di posisi teratas, dengan orang-orang dari saham mereka sendiri, dalam waktu 10 tahun.

"Dan, rencana itu terjadi. Jadi, apa yang telah terjadi di Malaysia, saya khawatir bahwa ketika satu ras memperkuat dirinya di pemerintahan dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan pemerintah, yang lain membentengi dirinya di sektor swasta, sehingga merusak persatuan nasional," tegas Kathirasen.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah