Adapun kemunculan pertama tentara wanita bersepatu tumit tinggi ini terjadi selama parade militer tahun lalu.
Di media sosial, beberapa politisi menilai, 'penampakkan' ini mendulang kecaman terhadap Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Taran.
Menteri pertahanan ini, dilansir Kalbar-Terkini.com dari CCEIT, 7 April 2021 dan dituduh melakukan seksisme, sebagaimana kecaman Inna Sovsun, politisi dari partai oposisi liberal Golos.
Baca Juga: Tiga Tentara Ukraina Tewas Dibom, Diduga Pelakunya Milisi Dukungan Rusia
Sovsun menyebutnya sebagai 'ide bodoh', yang mewujudkan 'stereotipe perempuan sebagai boneka cantik'.
Sebagai protes, beberapa anggota Parlemen Ukraina membawa sepatu high heels ke dalam ruangan parlemen, dan menantang menteri pertahanan untuk memakai sepatu 'sulit berjalan' ini selama pawai.
“Sulit untuk memunculkan ide yang lebih konyol dan berbahaya,” kata Sovsun.
Dia menekankan bahwa tentara wanita – sama seperti pria – mempertaruhkan nyawa mereka. “Mereka tidak pantas dipermalukan," kecamnya.
Sementara dilansir dari Independent, 3 Juli 2021, beredarnya foto-foto tentara wanita Ukraina yang berbaris dengan sepatu hak tinggi telah memicu kritik karena dianggap 'berbahaya'.