Recep Tayyib Erdogan Upayakan Rusia-Ukraina Berdamai: Tampil Berkharisma Ibarat Suleiman yang Agung

- 29 Maret 2022, 20:41 WIB
Ilustrasi pertemuan Pemimpin Rusia dengan Pemimpin Turki, Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan.
Ilustrasi pertemuan Pemimpin Rusia dengan Pemimpin Turki, Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan. /Commons Wikimedia

Pewawancara dari media PBS bertanya apakah PPutin telah menyarankan dalam pernyataan sebelumnya bahwa dia akan menggunakan senjata nuklir jika pihak ketiga terlibat dalam konflik di Ukraina.

Peskov hanya menyatakan 'tidak.' "Jangan ikut campur, jika Anda melakukannya. Kami memiliki semua kemungkinan untuk mencegahnya, dan menghukum semua orang yang akan ikut campur,"' katanya.

Ketika ditanya apakah dia bisa mengesampingkan penggunaan senjata nuklir dalam konflik atas nama Rusia, Peskov mengatakan: "Tidak ada yang berpikir menggunakan ... bahkan tentang gagasan menggunakan senjata nuklir.".

Peskov juga menyinggung tentang pernyataan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini tentang Presiden Putin, yang dinilainya cukup mengkhawatirkan.

"Ini cukup mengkhawatirkan. Pertama-tama, ini adalah penghinaan pribadi dan orang tidak dapat membayangkan tempat untuk penghinaan pribadi dalam retorika seorang pemimpin politik dan terutama pemimpin politik negara terbesar di dunia, Amerika Serikat," katanya, merendah.

"Jadi, kami sangat menyayangkan hal itu," tegasnya. "Pernyataannya tentang apakah Putin tidak boleh atau harus berkuasa di Rusia, tentu saja tidak dapat diterima," kecamnya.

"Bukan Presiden Amerika Serikat yang memutuskan siapa yang akan menjadi dan siapa presiden Rusia, tetapi rakyat Rusia yang menentukan. putuskan selama pemilihan," tambah Peskov.

"Negara-negara Barat sebenarnya telah menyatakan perang ekonomi total melawan Rusia. Kami harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Dan sayangnya, kondisi itu cukup tidak bersahabat," lanjutnya, mengomentari sanksi Barat.

Menurutnya, Rusia memasuki fase perang total. Negara-negara Eropa Barat, AS, Kanada, Australia, semuanya diklaim memimpin perang melawan Rusia dalam perdagangan, ekonomi, merebut properti Rusia.

"Juga dalam menyita dana kami, dalam memblokir hubungan keuangan kami. Dan kami harus menyesuaikan diri dengan situasi ini. realitas baru," tegas juru bicara Kremlin.***

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: TASS The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah