Selama perang, pihaknya telah memasok berbagai sumber daya, seperti makanan, persediaan hewan dan membayar upah staf.
Baca Juga: Apakah Anjing Hidup dalam Dunia Visual yang Membosankan?
Semua ini untuk memastikan bahwa hewan-hewan itu dapat terus dirawat.
“Pasokan lokal hampir habis, salah satu dari dua tempat penampungan hewan yang kami dukung telah rusak (diserang), dan kami kehilangan seekor hewan,” tambahnya.
Dukungan Darurat
IFAW berfokus pada dukungan terbaik dari jarak jauh, dan telah memberikan bantuan darurat kepada staf yang melaporkan situasi mengerikan bahwa mereka merawat 1.100 anjing.
Hanya saja, tetap menjaga hewan, jelas berbahaya. Di salah satu tempat penampungan, seorang staf mengaku terlalu takut untuk menyalakan api jika itu menarik perhatian yang tidak perlu.
Ada juga masalah bagi warga membawa hewan untuk mencoba evakuasi melintasi perbatasan, dengan aturan seputar microchipping dan vaksinasi untuk hewan yang biasanya ada.
PETA, kelompok hak asasi hewan dari Jerman juga telah berada di perbatasan untuk mencoba 'menggembalakan hewan dengan aman', menurut Jennifer White dari kelompok tersebut.
Seperti halnya IFAW, Jennifer mengakui bahwa kelompoknya bekerja sama dengan organisasi mitra di Rumania, negara tetangga Ukraina, yang telah berhasil masuk ke negara itu.