Rusia Ketar-ketir, Lima Presiden Kunjungi Ukraina Disusul para Menteri Luar Negeri, Dapat Dukungan Militer?

- 2 Februari 2022, 12:28 WIB
Hiruk-pikuk Ketegangan, Ukraina Ungkapkan Dampak dari Ketakutan Invasi Rusia, Mencegah Skenario Terburuk
Hiruk-pikuk Ketegangan, Ukraina Ungkapkan Dampak dari Ketakutan Invasi Rusia, Mencegah Skenario Terburuk /Pixabay/DariuszSankowski

KALBAR TERKINI - Rusia Ketar-ketir, Lima Presiden Kunjungi Ukraina Disusul para Menteri Luar Negeri, Dapat Dukungan Militer?

UKRAINA tidak akan sendirian menghadapi ancaman invasi Rusia.

Pada Selasa, 1 Februari 2022, lima kepala negara tiba di Kiev, Ibukota Ukraina, terkait kerjasama militer, dan akan disusul kunjungan beberapa menteri luar negeri.

Baca Juga: Ukraina Lipatgandakan Kekuatan Pasukan di Perbatasan, Rusia Tuding AS Bawa Nazi Murni ke Ukraina!

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengumumkan hal ini dalam briefing online pada Selasa ini.

Apa ini juga berarti lima negara tersebut memberi dukungan secara militer?

menurut laporan seorang koresponden media Pemerintah Ukraina, Ukrinform, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.Com

Nikolenko mengingatkan bahwa Perdana Menteri Inggris, Polandia dan Belanda melakukan kunjungan resmi ke Ukraina pada Selasa ini.

Baca Juga: China Masuk Gelanggang, Ingatkan AS: Keberadaan Rusia di Perbatasan Ukraina masih Wajar!

Sementara Presiden Turki akan tiba di Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

“Pada 7-8 Februari, para menteri luar negeri Jerman dan Prancis akan melakukan kunjungan bersama ke Ukraina, termasuk ke Donbas.

Minggu depan, Dmytro Kuleba juga akan mengadakan pembicaraan di Kyiv dengan para menteri luar negeri Austria, Republik Ceko dan Slovakia, " kata Nicolenko.

Ditambahkan, Pemerintah Ukraina terus bekerja dengan mitra internasional untuk mencegah Rusia dari eskalasi Rusia lebih lanjut.

Baca Juga: Militer Rusia Bunyikan Alarm Palsu, Seolah -olah Armada Udaranya Menyerang Ukraina

"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di kepala kepemimpinan Rusia, tetapi kami tahu pasti bahwa dengan kehadiran pejabat tinggi asing yang begitu intensif di Ukraina.

Risiko agresi lebih lanjut berkurang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Sementara dari Kiev dilaporkan, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal telah menyatakan bahwa Ukraina dan Polandia akan segera mengumumkan kerjasama erat di sektor militer.

Baca Juga: Rusia Siap Menyerang, Pasukan Ukraina Siaga di Parit: Terpantau Satelit Maxar Malam ini

Hal ini dikemukakannya dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Republik Polandia Mateusz Morawiecki.

"Saya yakin bahwa kami akan dapat mengumumkan pendalaman kerja sama [militer] seperti itu dalam waktu dekat.

Kami juga menyentuh masalah ini dengan Perdana Menteri [pada pertemuan itu]," kata Shmyhal.

Ditekankan, Angkatan Bersenjata Ukraina secara aktif bekerja sama dengan militer Polandia dan Lithuania dalam kerangka LITPOLUKRBRIG, sesuai dengan standar NATO.

Seperti diberitakan, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki tiba di Kyiv pada 1 Februari 2021.

Ini adalah kunjungan pertamanya ke Ukraina sebagai perdana menteri, posisi yang dijabatnya sejak Desember 2017.

Pada musim gugur lalu, Perdana Menteri Ukraina dan Polandia bertemu selama Forum Ekonomi di Karpacz, Polandia.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Ukriform


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x