Pangeran Andrew Diburu di Pengadilan oleh Korban Perkosaannya selama 20 Tahun

- 27 Januari 2022, 15:56 WIB
Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris. Pewaris Mahkota tersebut saat ini tengah menghadapi kasus dugaan perkosaan di Amerika Serikat.
Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris. Pewaris Mahkota tersebut saat ini tengah menghadapi kasus dugaan perkosaan di Amerika Serikat. /REUTERS/Chris Radburn

KALBAR TERKINI - SEPAK terjang asusila Andrew Albert Christian Edward (62) atau lebih dikenal sebagai Pangeran Andrew mulai terkuak.

Tindakan tersebut dianggap telah mencoreng nama besar Kerajaan Inggris sehingga titelnya sebagai Duke of York dicabut oleh Ratu Inggris, Elzabeth II.

Gelar Duke of York alias Adipati York tak lagi disandangnya setelah terjerat kasus asusila, lebih 20 tahun silam.

Baca Juga: Gelar Royal Wedding, Pernikahan Keluarga kerajaan Rusia, Dalam Seabad Sejak Revolusi

Korbannya, Virginia Giuffre (38) terus mencecarnya secara hukum.

Kala itu, pemegang urutan kesembilan dalam garis suksesi takhta Inggris ini, dituding memaksanya berhubungan seks di rumah terpidana lainnya dalam kasus itu, yakni Ghislaine Maxwell (57), seorang germo.

Dilansir Kalbar-Terkini.Com dari The Sun, Kamis, 27 Januari 2022, kasus lama ini telah diserahkan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan Negara Bagian New York.

Baca Juga: Kerajaan Zulu Berkecamuk: Para Pangeran Berebut Tahta

Sekaligus juga menetapkan serangkaian pembelaan terhadap Andrew, 'tanpa menanggung beban pembuktian, dan secara tegas menyangkal setiap dan semua kesalahan'.

Lahir pada 19 Februari 1960, Andrew dikenal sebagai anak ketiga, dan putra kedua Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip Mountbatte yang bergelar Duke of Edinburgh.

Hingga Kamis malam ini, Andrew secara sensasional terus bertempur di pengadilan untuk melawan klaim pelecehan seksual oleh Giuffre.

Andrew kali ini secara terbuka dan untuk kali pertamanya bersumpah untuk melawan kasus itu di pengadilan.

Sumber yang dekat dengan Andrew menyatakan bahwa dia sekarang bersiap untuk memberikan kesaksian selama tujuh jam kepada pengacara melalui panggilan video.

Orang dalam kerajaan menggambarkan kasus itu sebagai 'maraton, bukan lari cepat', setelah
Giuffre ibu tiga anak itu mengaku bahwa dia dibeli oleh Maxwell.

Sebagai putri seorang taipan, Giuffere menyatakan dirinya dipermalukan oleh Maxwell sebagai 'budak seks' remaja untuk Epstein.

Dalam dokumen setebal 11 halaman, pengacara Andrew menjelaskan tanggapan kliennya atas tuduhan Giuffre.

Ia menyangkal tuduhan bahwa dia melakukan pelecehan seksual terhadap Giuffre ketika masih berusia di bawah 18 tahun.

Jawaban hukum memang mengakui hubungannya dengan pedofil miliarder Jeffrey Epstein dan Maxwell, terpidana pedagang seks.

Dokumen tersebut, yang diserahkan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York ini, sudah termasuk argumen bahwa klaim harus ditolak.

Karena Giuffre adalah penduduk tetap Australia, dan bahwa dengan menandatangani perjanjian 2009 dengan Jeffrey Epstein, maka dia 'mengabaikan klaim yang sekarang dinyatakan dalam pengaduan'.

Dokumen tersebut menyimpulkan: "Pangeran Andrew dengan ini menuntut pengadilan oleh juri atas semua penyebab tindakan yang dinyatakan dalam pengaduan."

Andrew mengajukan bantahan poin demi poin atas tuduhan pelecehan dari Giuffre.

Pakar hukum Mark Stephens menyatakan kepada The Sun bahwa pengarsipan itu adalah 'keterlaluan klasik' dari Andrew, dan tim hukumnya.

Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Hakim Lewis Kaplan menggagalkan upaya pengacaranya untuk menggagalkan kasus tersebut.

Hakim ini mengajukan mosi untuk menolak, dan mengklaim bahwa Andrew telah menandatangani perjanjian pada 2009 untuk tidak melanjutkannya.

Andrew sebelumnya dianggap mencari penyelesaian di luar pengadilan dengan Roberts setelah Hakim Lewis Kaplan memutuskan dia harus diadili di AS.

Guiffre mengklaim berhubungan seks dengan Andrew di toilet ketika dia berusia 17 tahun.

Itu terjadi setelah malam di mana dia diduga telah memberinya vodka di sebuah klub mewah di London.

Pihak Kerajaan Inggris sendiri dengan keras membantah tuduhan terhadap Andrew, dan mencapnya ;palsu' dan 'tanpa dasar'.

Andrew dalam bantahakannya menyatakan juga meragukan ingatan wanita itu Vtentang malam tersebut.

Tetapi, pada September 2021, tim hukum Giuffre mengonfirmasi bahwa mereka telah mengeluarkan surat perintah kepada Andrew sebelum pra-sidangnya di New York.

Andrew disebut sebagai satu-satunya terdakwa dalam gugatan setebal 15 halaman, yang diajukan di bawah Undang-undang Korban Anak di Negara Bagian New York.

Meskipun Epstein dan mantan pacarnya Ghislaine Maxwell, sering disebutkan di seluruh gugatan.

"Di negara ini, tidak ada orang, baik presiden atau pangeran, yang berada di atas hukum, dan tidak ada orang yang tidak berdaya atau rentan, dapat dirampas dari perlindungan hukum," kata Giuffre.

"Dua puluh tahun yang lalu, kekayaan, kekuasaan, posisi, dan koneksi Pangeran Andrew memungkinkannya untuk melecehkan anak yang ketakutan dan rentan, tanpa ada yang melindunginya.

Sudah lama lewat waktu baginya untuk dimintai pertanggungjawaban," lanjutnya.

Pengacara Giuffre, David Boies, menyambut baik prospek pertikaian publik malam ini.

"Jawaban Pangeran Andrew melanjutkan pendekatannya untuk menyangkal pengetahuan atau informasi apa pun mengenai klaim terhadapnya.

Ia mengaku menyalahkan korban pelecehan, karena entah bagaimana membawanya pada dirinya sendiri," katanya.

“Kami berharap dapat menghadapi Pangeran Andrew dengan penyangkalannya, dan upaya untuk menyalahkan Giuffre atas pelecehannya sendiri pada deposisinya dan di persidangan," lanjut pengacara itu.

Andrew menikah dengan Sarah Ferguson, dan pernah bekerja di Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya selama Perang Falkland pada 1982.

Bertugas di Royal Navy sebagai pilot helikopter dan instruktur dan sebagai kapten kapal perang, Andrew selama Perang Falklands terbang dalam beberapa misi, termasuk perang anti-permukaan, evakuasi korban, dan umpan rudal Exocet.

Pada 1986, Andrew menikah dengan Sarah Ferguson, dan diangkat menjadi Duke of York, dan memiliki dua putri, Putri Beatrice dan Putri Eugenie.

Mereka berpisah pada 1992, dan resmi bercerai pada 1996.

Andrew menjabat sebagai Perwakilan Khusus Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Internasional selama 10 tahun hingga Juli 2011.***

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: The Sun Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah