NYPD Balas Dendam, Bronx dan Harlem Bisa Rata, Buntut Penembakan Polisi Oleh Warga Kulit Hitam

- 23 Januari 2022, 06:38 WIB
Seorang anggota polisi dari NYPD menahan pengunjukrasa yang ikut ambil bagan dalam pawai menentang kematian George Floyd di tahanan kepolisian Minneapolis, di Brooklyn, New York City, AS, Jumat 29 Mei 2020.
Seorang anggota polisi dari NYPD menahan pengunjukrasa yang ikut ambil bagan dalam pawai menentang kematian George Floyd di tahanan kepolisian Minneapolis, di Brooklyn, New York City, AS, Jumat 29 Mei 2020. //ANTARA/Reuters/Eduardo Munoz

Walikota menyerukan persatuan di antara semua personel di departemen kepolisian terbesar di negara itu, dan kota yang dilindunginya.

"Kami tidak akan memenangkan pertempuran ini dengan membagi garis di antara kami," katanya. "Kita harus menyelamatkan kota ini bersama-sama."

Baca Juga: Demi Cinta, Putri Mako Pindah dari Istana Kekaisaran Tokyo ke Apartemen Satu Kamar di Amerika Serikat

Personel NYPD Rookie Jason Rivera (22) yang terbunuh, dan rekannya yang berusia 27 tahun yang terluka parah, adalah polisi keempat dan kelima, yang ditembak di New York pada Jumat, 21 Januari 2022 ini.

Rivera ditembak mati ketika dia dan rekannya menanggapi panggilan telpin tentang gangguan rumah tangga pada Jumat malam lalu waktu setempat.

Walikota Adams, yang sehari sebelumnya ikut menjaga seorang bayi di Bronx yang terkena peluru nyasar, menyebut bahwa penembakan fatal itu sebagai serangan terhadap kota New York.


Mantan Kapten NYPD ini pun menyampaikan pidato yang keras bagi siapa saja di kotanya yang masih membawa senjata ilegal, dan menyebutnya sebagai 'ko-konspirator' dalam pertumpahan darah di jalan-jalan di New York.

Baca Juga: Amerika dan China Kian Mesra, Biden menjanjikan keterbukaan tentang hak asasi manusia

“Tidak ada produsen senjata di New York City. Kami tidak membuat senjata di sini," kata Adams.

“Bagaimana, kita menyingkirkan ribuan senjata dari jalanan, dan mereka masih menemukan jalan ke New York City? Di tangan orang-orang yang adalah pembunuh, mereka terus-menerus mengukir jalan raya kematian, menghancurkan komunitas kita," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: New York Post Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah