Ratusna tahun silam, para leluhur mereka, tiba di Benua Amerika, hingga terbentuknya negara AS, untuk mencari hidup yang lebih baik.
Lepas dari masalah rasial, termasuk dendam warga banyak warga kulit hitam akibat tewasnya George Floyd oleh seorang polisi kulit putih pada 2020, namun yang pasti, rentetan pembunuhan terhadap para polisi NYPD ini telah menyatukan solidaritas semua personel di jajaran NYPD dan bertekat bahwa 'penjahat harus dilibas', bahkan 'dimusnahkan'.
Baca Juga: Jabat Presiden AS Sementara, Kamala Harris Jadi Wanita Pertama Dalam Sejarah di Amerika Serikat
"Semua personel NYPD hingga pensiun pun memiliki solidaritas yang tinggi," kata Letkol (Purn) NYPD Andi Zulkarnaen, pria berdarah Bugis yang kini bolak-balik AS-Indonesia setelah purna bhakti dari NYPD, ketika dihubungi Kalbar-Terkini.Com di New York, Sabtu, 22 Januari 2022.
Walikota, Warga New York, Bantulah Kami Selamatkan Kota!
Dari tayangan stasiun-stasiun televisi di AS terlihat bahwa duka yang sangat mendalam terlihat di kalangan para petugas polisi dan pegawai sipil di jajaran jNYPD dari semua warna kulit.
Di tengah suasana berkabung itu, Walikota New York Eric Adams memohon warganya untuk membantu 'menyelamatkan kota kami' setelah penembakan itu, yang menyebabkan satu petugas polisi tewas, dan satu lagi sekarat hingga Jumat malam waktu setempat.
“Ini adalah serangan terhadap kota New York. Ini adalah serangan terhadap anak-anak dan keluarga di kota ini,” kata Adams saat konferensi pers yang emosional di Rumah Sakit Harlem, di mana polisi yang sangat kritis itu dirawat.
Dilansir dari New York Post, Sabtu, 22 Januari 2022 malam ini WIB, konferensi pers ini juga dikelilingi oleh ratusan anggota New York's Finest.