Hingga saat ini, Sri Lanka telah mencatat 359.000 kasus dan 6.253 kematian.
Menurut Universitas Johns Hopkins, negara itu mencatat rekor tertinggi lebih dari 3.600 kasus dan 167 kematian sejak hari Senin 16 Agustus 2021.
Meskipun ada lonjakan kasus, Sri Lanka menolak penguncian untuk menahan virus. Tetapi pada hari Selasa 17 Agustus 2021, pemerintahan Sri Lanka melarang pernikahan dan pertemuan publik, sementara restoran hanya diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50%, lapor Daily News Sri Lanka.***