Junta Maniak Membunuh, Militer Karen: Fasis, Tidak Manusiawi!

- 28 Maret 2021, 22:12 WIB
TENTARA JUNTA -  Tentara-tentara  junta Myanmar ini ditangkap oleh KNU. Dalam  foto ini, para serdadu ini  tak segarang ketika membantai rakyatnya sendiri. Foto diambil di pangkalan militer Thee Mu Hta milik junta di distrik Mutraw, Negara Bagian Kayin yang berhasil direbut pasukan etnis Karen ini./FOTO: MYANMAR NOW/
TENTARA JUNTA - Tentara-tentara junta Myanmar ini ditangkap oleh KNU. Dalam foto ini, para serdadu ini tak segarang ketika membantai rakyatnya sendiri. Foto diambil di pangkalan militer Thee Mu Hta milik junta di distrik Mutraw, Negara Bagian Kayin yang berhasil direbut pasukan etnis Karen ini./FOTO: MYANMAR NOW/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Pembunuhan tanpa henti oleh junta militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri memancing murka dari Serikat Nasional Karen (KNU). Organisasi sayap militer KNU, Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) menyebut pihak junta sebagai fasis.

“Di daerah kami, kami tidak ingin tentara (junta) melakukan tindakan seperti itu. Seharusnya, tidak ada tempat di bumi bagi mereka yang melakukan tindakan tidak manusiawi, ” kecam Saw Htoo Ka Shaw, Komandan Taktis Brigade 5 KNLA, dikutip Kalbar-Terkini.com dari Myanmar Now, Sabtu, 27 Maret 2021.

Baca Juga: Presiden Kutuk Serangan Teroris, Kandensus 88 ke Makassar  

Baca Juga: Bom Makassar: Serangan 'Lone Wolf' Tulen atau Katibah Nusantara?

Baca Juga: Bom Gereja Guncang Makasar, Menag Yaqut: Tidak Ada Agama Membenarkan Terorisme

Dalam beberapa kali pertempuran, tentara dari salah satu etnis etnis di Myanmar ini, berhasil menahan tentara-tentara junta militer. Foto-foto tawanan perang ini juga dibagikan kepada media massa lokal.

Militer Karen mengumumkan telah menguasai pangkalan militer Thee Mu Hta milik junta di distrik Mutraw (Hpapun),  Negara Bagian Kayin. Jumlah pasti korban dari pertempuran tersebut,  tidak diketahui, tetapi dari foto yang dirilis oleh KNU menunjukkan, setidaknya terlihat lima mayat dan delapan tawanan dari kalangan tentara junta.

"Kami  berjuang untuk menggulingkan kediktatoran fasis Myanmar bersama dengan mahasiswa dan warga negara lainnya," kata Ka Shaw.

“Penindasan dan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap warga sipil tak bersenjata di seluruh Myanmar, bertentangan dengan keyakinan pasukan revolusioner kami. Kami tidak bisa menerima tindakan tidak manusiawi, tidak hanya di negara bagian Kayin, tetapi juga di daerah lain, ”katanya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x