Putin Luncurkan Nuklir, Biden Klaim Kiamat di Depan Mata

9 Oktober 2022, 10:06 WIB
Efek Pemboman Nuklir Rusia dan Ukraina, Nomor Empat Paling Berbahaya /REUTERS/@AYBURLACHENKO/

WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Tidak ada yang boleh meremehkan bahaya luar biasa jika Rusia mengerahkan senjata nuklir taktis dalam perangnya melawan Ukraina.

Jika ini terjadi, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa dunia berada dalam risiko 'Armageddon' nuklir.

Demikian pernyataan Biden, sebagaimana dikutip pejabat Pemerintah AS, Jumat, 7 Oktober 2022 waktu setempat.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, 8 Oktober 2022, penilaian suram Biden ini disampaikan selama penggalangan dana partainya, Demokrat, Kamis, 6 Oktober 2022 malam.

Baca Juga: AS Musnahkan Pasukan Rusia di Ukraina: Jika Moskow Gunakan Nuklir

Hanya saja, pesan yang sudah beredar di seluruh dunia ini, menurut laporan The Associated Press, tampaknya melampaui batas penilaian intelijen AS saat ini.

Masalahnya, pejabat keamanan AS bersikeras bahwa mereka tidak memiliki bukti Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki rencana segera melakukan serangan nuklir.

Biden beralih ke pembicaraan tentang Ukraina di akhir pernyataannya itu bahwa Putin 'tidak bercanda'.

'Tidak bercanda' itu, menurut Biden, ketika Putin berbicara tentang penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia.

Baca Juga: Rusia Tolak Serang Ukraina dengan Nuklir: Tanggapi Saran Pemimpin Chechnya

“Kami belum menghadapi prospek Armageddon sejak Kennedy dan Krisis Rudal Kuba,” tambahnya.

Armageddon sendiri, berarti 'perang besar', yang berasal dari kata Harmagedon atau Armagedon.

Kata ini umumnya merujuk pada akhir zaman atau bencana apokaliptik besar yang dahsyat dalam berbagai agama dan budaya.

Baca Juga: Jika Nuklir Hantam AS, Tanah akan Terbakar, Tembok Meleleh, Barat Panen Kesedihan!

Kata ini juga dapat merujuk pada kekalahan besar dalam peperangan, sehingga banyak orang yang meninggal atau penggunaan senjata pemusnah massal.

Kata Harmagedon disebut di Alkitab Kriste, dianggap berasal dari kata bahasa Ibrani 'Har Megido', yang artinya 'Bukit Megido'.

Tempat yang dirujuk ini adalah sebuah dataran lembah yang disebut Megido, yang merupakan lokasi dari banyak pertempuran yang menentukan pada masa purbakala.

Salah satunya yang terjadi pada 609 SM, dan digambarkan dalam Kitab 2 Raja-raja 28-30 dan 2 Tawarikh 20-25, mengakibatkan kematian Yosia.

Yosia atau Joshua, seorang raja yang muda dan karismatis.

Kematiannya mempercepat merosotnya dinasti Daud, dan mungkin sekali telah mengilhami kisah-kisah tentang datangnya kembali seorang Mesias dari garis keturunannya.

Lembah ini ditandai oleh kehadiran gundukan-gundukan arkeologis atau 'tel', yang merupakan hasil akumulasi reruntuhan dari pemukiman Zaman Perunggu dan Zaman Besi.
Dua zaman ini berkembang antara 5.000 tahun lalu dan tahun 650 SM.

Sebagian orang mengatakan bahwa kata Armagedon merupakan contoh dari sebuah salah kaprah (biasanya kebetulan), yang belakangan memperoleh makna yang baru.

Satu-satunya tempat yang menyebutkan kata Armagedon dalam Alkitab, muncul dalam Kitab Wahyu 16:16: "Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon."

Namun, Alkitab mencakup banyak nas yang merujuk kepada konsep tentang Armagedon.

Namun, rujukan nubuat Alkitab yang spesifik, tidak menunjukkan secara jelas apakah peristiwa-peristiwa itu benar-benar akan terjadi di sini.

Juga apakah pengumpulan pasukan-pasukan itu hanya dianggap sebagai sebuah tanda.

Memang, sejumlah pasukan Romawi pernah dikumpulkan di tempat ini untuk salah satu penyerangan mereka terhadap Yerusalem pada 67 M.

Hal ini sesuai dengan penafsiran preteris tentang kejadian-kejadian dalam Wahyu 16:17-21, yang merujuk kepada kejadian-kejadian yang memuncak pada penghancuran Yerusalem pada 70 M.

Sebuah penafsiran lainnya adalah kematian mendadak Yoshua, seorang pembaharu agama dalam usia 30-an.

Ini memperlihatkan pengharapan besar untuk memperbarui negara teokratis Yahudi, yang menghasilkan mitos-mitos tentang kepulangannya dengan kemenangan.

Yosia konon mati di tangan firaun Mesir, Nekho II, justru ketika kerajaan Daud sedang naik setelah suatu masa kekacauan dan korupsi.

Kematiannya mempercepat kemerosotan faksi yang sangat monoteistik di Yudea pada tahun-tahun sebelum pembuangan Babel.

Ada ramalan bahwa seorang raja dari keturunan Daud pada suatu hari akan kembali untuk berperang, dan menang di Megiddo.

Ini adalah sebuah contoh tentang mitos mengenai kepulangan yang kekal (the myth of eternal return).

Sebelum Perang Dunia II, Perang Dunia I biasanya dirujuk di koran-koran dan buku-buku sebagai Armagedon, selain juga Perang Besar.

Sementara itu, Biden menilai bahwa ancaman Putin itu nyata. karena militernya — bisa dibilang — berkinerja buruk secara signifikan.

Tim keamanan nasional Biden selama berbulan-bulan telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata pemusnah massal di Ukraina.

Hal ini karena menurut mereka, Rusia telah menghadapi serangkaian kemunduran strategis di medan perang.

Tetapi, pernyataan Biden itu adalah peringatan paling keras dari Pemerintah AS tentang taruhan nuklir.

Seorang pejabat AS menyatakan, Biden juga berusaha memperingatkan agar tidak meremehkan bahaya senjata nuklir taktis tingkat apa pun.

Ada beberapa kekhawatiran dalam pemerintahan bahwa Rusia telah memutuskan bahwa mereka dapat menggunakan persenjataan nuklirnya.

Putin telah berulang kali menyinggung penggunaan persenjataan nuklir negaranya yang lua.

Termasuk pada bulan lalu ketika Putin mengumumkan rencana untuk wajib militer pria Rusia untuk bertugas di Ukraina.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel menegaskan, para pemimpin Eropa menanggapi 'setiap eskalasi dengan sangat serius'.

“Ancaman tidak akan mengintimidasi kami,” kata Michel.

“Sebaliknya, kami akan tetap tenang. Kami akan tetap tenang dan kami akan, setiap kali, mengecam karakter tidak bertanggung jawab dari ancaman ini," lanjutnya.

Jean-Pierre menegaskan pada Jumat bahwa AS 'tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategisnya sendiri.

"Kami juga tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk segera menggunakan senjata nuklir," katanya.

Ini bukan pertama kalinya komentar Biden yang telah mendorong margin kebijakan AS. 

Pada Maret 2022, saat mengakhiri pidatonya di Warsawa, Biden tampaknya menyerukan penggulingan Putin.

Hal ini terindikasi lewat pernyataaannya: “Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa.”

Para pembantunya berusaha keras untuk mengklarifikasi bahwa Biden tidak menyerukan perubahan segera dalam pemerintahan di Moskow.

Hal ini diupayakan oleh mereke bahkan sebelum Biden enaiki pesawat Air Force One untuk memulai penerbangan kembali ke Washington,

Awal bulan itu, Biden menyebut Putin sebagai 'penjahat perang' atas serangan gencar Rusia di Ukraina sebelum Gedung Putih membalas komentar tersebut.

Gedung Putih telah menghindari penerapan label 'penjahat perang' ke Putin, karena memerlukan penyelidikan dan penentuan internasional.***

Sumber: The Associated Press, berbagai sumber

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber The Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler