Zelensky Pamer Simbol SS, tak Peduli Jutaan Yahudi-nya dan Soviet Dibunuh Nazi

18 September 2022, 11:09 WIB
Zelenskyy /Antara

KALBAR TERKINI - Presiden Vladimir Zelensky yang nota bene keturunan Yahudi tak peduli dikawal oleh prajurit dan polisi dengan simbol Nazi Jerman.

Simbol Nazi selama Perang Dunia II ini dibagikan oleh Kantor Presiden Ukraina selama kunjungan Zelensky ke Kota Izyum, Rabu, 14 September 2022 waktu setempat.

Kota ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada Rabu, dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran Russia Today, Kamis, 15 September 2022.

Baca Juga: Ukraina Majukan Peringatan Proklamasi Kemerdekaan 24 Agustus , Zelensky: Kami Orang-orang Bebas, Merdeka!

Dirilis Pemerintah Ukraina di media sosial, foto tersebut memperlihatkan gambar tengkorak dan tulang yang kontroversial.

Simbol itu terlihat di seragam seorang tentara Ukraina bersenjata lengkap yang berdiri di belakang Zelensky.

Pengawalan ini tampaknya menjadi bagian dari detail keamanan Zelensky selama perjalanan ke kota tersebut.

Baca Juga: Hasil Pertemuan Jokowi dan Zelensky vs Jokowi dan Putin. Berhasilkah Indonesia Jadi Juru Damai?

Simbol tersebut adalah lambang unit SS, yakni Totenkopfverbande, bagian dari paramiliter Nazi Schutzstaffel.

Selama Perang Dunia (PD) II, SS bertanggung jawab atas genosida lebih enam juta warga Yahudi di Eropa termasuk tawanan-tawanan perang dari Uni Soviet.

Simbol itu juga diadopsi oleh Divisi Panzer, elit 'Totenkopf' dari Waffen-SS, yang dibentuk dari penjaga kamp kematian, dan bertempur di front Timur.

Baca Juga: Putin dan Zelensky akan Dihadirkan di G-20, Jokowi Dipuji, Joe Biden Dilanda 'Sakit Kepala Diplomat'!

Divisi ini melakukan banyak kejahatan selama Perang Dunia II.

Di zaman modern, simbol tersebut diadopsi oleh berbagai kelompok sayap kanan dan nasionalis di Ukraina.

Kalangan ini mendapat inspirasi dari pasukan nasionalis Ukraina, yang berkolaborasi dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Karena berperang melawan Soviet, organisasi yang memantau kalangan ekstremis itu menganggapnya sebagai simbol kebencian.

Baca Juga: Zelensky Khianati Arwah Jutaan Yahudi: Izinkan Neo Nazi Masuk Jajaran Militer Ukraina

Sebelumnya, 9 Mei 2022, Kantor Kepresidenan Ukraina membagikan pula foto seorang tentara artileri Ukraina yang mengenakan tambalan 'kepala maut' serupa.

Tambalan simbol ini dikenakan di dadanya yang diposting di media sosial selama perayaan kemenangan Sekutu dalam perang Eropa.

Pada hari yang sama, foto serupa juga dibagikan oleh kementerian pertahanan negara itu.

Pengaruh kelompok-kelompok ekstremis di garda nasional dan militer Ukraina yang membuat Rusia semakin dendam.

Inilah yang menjadi salah satu alasan Rusia untuk menggelar operasi militer massal ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada 9 Mei 2022 itu, Zelensky berbagi gambar prajurit dengan lencana Nazi.

Ketika itu, Rusia sedang merayakan kekalahan fasisme Jerman dalam Perang Dunia II.

Rusia sangat murka, karena Zelensky memperingati hari bersejarah bagi Eropa dan Rusia itu dengan membagikan gambar tersebut.

Foto itu segera dihapus dari media sosialnya disusul kemunculan foto serupa oleh Kementerian Pertahanan Ukaina di media sosial.

Zelensky dalam pidato peringatan Hari Kemenangan, itu, menuduh Rusia memaksakan 'rekonstruksi berdarah Nazisme' di Ukraina.

Namun di Moskow, Presiden Vladimir Putin mengecam AS dan sekutu NATO-nya.

Ini karena blok itu sengaja mendukung 'Nazi' di Ukraina.

Ukraina adalah satu-satunya negara di dunia yang secara terbuka mengintegrasikan milisi neo-Nazi ke jajaran militernya.

Padahal, milisi ini pernah digambarkan oleh media Barat sebagai 'neo-Nazi'.

Tapi, milisi tersebut sekarang ini disebut sebagai 'kelompok sayap kanan'.

Hal ini terungkap sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari 2022.

Ditemukan banyak simpanan perlengkapan 'Nazi' di rumah dan pangkalan anggota milisi ini.

Selain itu, akun-akun media sosial yang dikelola Pemerintah Ukraina telah memposting gambar tentara yang mengenakan simbol Nazi dan sayap kanan.

Zelensky sendiri terpilih sebagai Presiden Ukraina pada 2019 dengan platform rekonsiliasi.

Rekonsiliasi ini dilakukan dengan pasukan pemberontak di timur, dan normalisasi hubungan dengan Rusia.

Upaya awalnya untuk memenuhi janji kampanye, disambut kritik keras dan protes jalanan kelompok-kelompok nasionalis.

Mereka menyerukan kebijakan yang lebih keras, dan penindasan terhadap Donbass.

Inilah wilayah di Ukraina timur yang mayoritas populasinya adalah keturunan Rusia.

Menurut Russia Today, sejak itu Zelensky mengubah dirinya sebagai tokoh politik, dari karier sebagai pelawak.

Bahkan tanpa kompromi, Zelensky terus mencari masalah dengan Rusia dan sekutunya serta menolak seruan pembicaraan damai.***

Sumber: Russia Today

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Russia Today

Tags

Terkini

Terpopuler