Situs Pembunuh Bayaran Merajalela di Jerman

2 September 2022, 21:55 WIB
Mask Rabbit Jadi Salah Satu Situs Web Terkenal yang Menawarkan Jasa Pembunuh Bayaran, Begini Cara Aksesnya /Robert Gourley

KALBAR TERKINI - Situs-situs pembunuh bayaran diduga merajalela di Jerman.

Selain itu, banyak pula situs palsu karena hanya melakukan penipuan.

Situs-situs palsu ini tak memiliki pembunuh bayaran setelah pelanggan membayar upah untuk aksi itu.

Kejaksaan Negeri Berlin, Jerman, misalnya, mendakwa seorang gay.

Baca Juga: Jerman Tahan Tentaranya: Beri Penghormatan 'Heil Hitler' di TKP Black September

Hal ini karena dia mencoba menyewa pembunuh bayaran palsu secara online lewat situs gelap.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Jumat, 2 September 2022, si lelaki menyewa pembunuh untuk membantai saingannya yang juga menyukai kekasihnya.

Tanpa menyebut identitas, dilaporkan bahwa tersangka telah membayar ribuan euro untuk berulang kali menyewa pembunuh, tapi gagal.

Hingga ahrnya tersangka menyewa pembunuh dari sebuah situs web palsu.

Baca Juga: Mantan Nazi Jerman Berusia 100 Tahun Divonis Lima Tahun: Tak Dipenjarakan karena Khawatir Mati

Pria berusia 28 tahun itu berhasil diidentifikasi kemudian berhasil ditangkap kepolisian Berlin pada April 2022.

Pihak Kejaksaan Berlin menyatakan, Kamis, 1 September 2022, pihaknya telah mendakwanya dengan percobaan hasutan untuk pembunuhan.

Gilanya lagi, tersangka pertama kali mencoba melakukan pembunuhan dengan menggunakan 'kutukan penyihir'.

'Kutukan' ini dipesan secara online, menurut jaksa.

Baca Juga: BERIKUT Hasil MotoGP Jerman 2022, Quartararo Podium, Bagnaia Gagal Finish, Ini Klasemen Sementara

Tersangka kemudian memutuskan pada Februari 2022 untuk membunuh pasangan kekasihnya.

Dia diduga mendaftar di 'darknet' untuk mengatur konrak pembunuhan, memberikan rincian, alamat, dan foto korban yang dituju.

Menurut jaksa, tersangka menyatakan bahwa pembunuhan harus terlihat seperti kecelakaan atau perampokan.

Untuk itu dia membayar upah sebesar sembilan ribu dolar AS dalam bentuk bitcoin.

Dia kemudian dilaporkan diberitahu secara online untuk membayar lebih untuk seorang pembunuh pengganti.

Ini terjadi setelah pembunuh pertama telah ditangkap.

Dia kemudian setuju, dan membayar total 24.000 dolar AS, juga dalam bitcoin.

Tapi, usaha itu kembali gagal.

Pria itu mengeluh dan mencoba menyewa pembunuh bayaran ketiga pada April 2022.

Dia ketika itu diberitahu telah berurusan dengan situs web palsu, dan uangnya tidak akan dikembalikan.

Administrator situs web bahkan menyatakan kepada tersangka bahwa dia dapat berpura-pura sebagai pembunuh bayaran.

Dia juga dapat menipu calon pelanggan lainnya, menurut jaksa.***

Sumber: Euro News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler