Lukashivka tak Rayakan Paskah, Warga Ukraina: Tentara Rusia akan Kujadikan Pupuk!

25 April 2022, 16:52 WIB
Artileri kelas canggih yang bakal diterima Ukraina /sofrep.com

LUKASHIVKA, KALBAR TERKINI - Suasana Paskah Katolik Ortodoks sama sekali tak terlihat di Lukashivka, desa kecil di utara Ukraina, Minggu, 24 Februari 2022.

Perang antara Rusia dan Ukraina, yang rakyatnya notabene sama-sama Ortodoks, saling membunuh sejak operasi militer Kremlin dilancarkan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sebuah salib logam, tetap berada di dalam gereja. Rumah ibadah dari batu bata ini telah hancur, menyisakan warna menghitam akibat mesiu.

Baca Juga: Ed Sheeran Kolaborasi dengan Lil Baby Rilis 2step, Video Klip Dibuat di Kiev Ukraina

Menurut warga desa, tentara Rusia menggunakan gereja itu untuk menyimpan amunisi, dan pasukan Ukraina menembakinya untuk membuat Rusia pergi.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Minggu, salah satu kubah emas di gereja itu meledak. Salibnya yang berlapis emas, tersandar di dinding luar.

“Sangat disayangkan,” kata seorang warga Valentina Ivanivna (70), berdiri dengan sepedanya pada Jumat Agung Ortodoks, 22 April 2022, ketika para pria membongkar kendaraan militer Rusia yang ditinggalkan di dekat gereja itu.

Baca Juga: Rusia Kepung Pabrik Baja Mariupol, Ribuan Tentara Ukraina Terjebak, Enggan Menyerah!

Gereja di Lukashivka, sebuah desa dekat Kota Chernihiv, selamat dari Perang Dunia II, dan tahun-tahun paling keras di Uni Soviet, saat pihak berwenang menanggalkan ikon keagamaannya.

Loncengnya jatuh ke tanah yang yang dipenuhi dengan selongsong amunisi dan kaleng daging pasukan Rusia.

Tempat lilin tetap ada, bersama dengan teko yang penyok, dan saringan pasta.

Di luar, bagian roket yang bersirip, terjebak di lumpur.

Baca Juga: Presiden Ukraina Tantang Presiden Rusia Putin, Sebut Rusia bakal Keok, Zelensky: Perang 10 Tahun pun Oke!

Penduduk desa telah bersumpah untuk membangun kembali gereja itu, apa pun yang diperlukan. Mereka sudah memulainya dengan rumah mereka sendiri.

Tidak ada gas yang tersedia untuk memanggang roti Paskah. Di sebuah tikungan jalan, seorang pendeta militer, Volodymyr Vyshyvkin, dan para sukarelawan, membagikan makanan dan syair pujia-pujian.

"Ingatlah, Yesus telah dibangkitkan," kata pendeta itu kepada mereka.

Ukraina akan melakukan hal yang sama. Dia meminta penduduk desa untuk berdoa bagi siapa saja yang berada di garis depan, di tempat-tempat seperti Mariupol, sebuah kota selatan yang mati-matian berusaha direbut oleh Rusia, dan terus dibom pada Jumat lalu.

"Perlawanan tidak pernah mati selama pendudukan lokal di Lukashivka," kata Valentyna Golyak (64).

“Saya memberi tahu Rusia, 'Anda akan tinggal di tanah ini sebagai pupuk. Jika Anda ingin membunuh saya, bunuh saya.’ Mereka tampak malu,” katanya. "Saya pikir mereka tidak percaya kepada Tuhan."

Golyak juga mengatakan kepada tentara Rusia bahwa dia telah menjalani seluruh hidupnya tanpa perang, dan berharap untuk mati dengan cara yang sama.

Sebaliknya, tentara Rusia disebutnya merusak atau menghancurkan hampir setiap rumah di desa. "Dan gereja itu indah," katanya tentang gereja yang juga bernasib sama.

Tapi, Golyak juga merayakan kehidupan baru. Putrinya melahirkan di ruang bawah tanah di desa selama pendudukan Rusia.

Pada Sabtu, 23 April 2022, bayi perempuan itu akan berusia sebulan.

Dia bernama Victoria.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler