Taiwan Berisiko Dicaplok China Secara Dadakan, Pengamat: Barat Harus Prioritaskan Invasi Tiongkok!

27 Februari 2022, 23:10 WIB
Taiwan Melaporkan bahwa mereka mendapatkan serangan di zona identifikasi dari China /abc.net.au


KALBAR TERKINI - Taiwan Berisiko Dicaplok China Secara Dadakan, Pengamat: Barat Harus Prioritaskan Invasi Tiongkok!

Barat tidak boleh mengalihkan pandangan dari China. Tiongkok dipastikan segera mencaplok Taiwan .

Hal ini kemungkinan terjadi jika kekuatan Barat di Selat Taiwan mengendor karena terlalu memusatkan perhatian atas perang Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Intervensi AS di Taiwan Membahayakan, China Menggertak: Jika Langgar Garis Merah Kami Bertindak!

Pakar internasional dari National Chengchi University, Taiwan, Richard Heydarian menyatakan, hal ini penting karena China masih merupakan ancaman terbesar bagi tatanan liberal global.

"Terlepas dari kekejaman Rusia baru-baru ini, itu tidak seperti China, adalah 'kekuatan yang secara fundamental menurun,” kata Heydarian dalam sebuah artikelnya Nikkei Asia Review.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Taiwan News, Sabtu, 26 Februari 2022, Barat harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk melawan China di Indo-Pasifik, dan menghalangi invasi ke Taiwan.

Selain itu, menurut Heydarian, ini penting ketimbang Barat menjadi terlalu fokus pada ancaman Rusia yang terisolasi secara diplomatis dan lemah secara ekonomi.

Baca Juga: China Pastikan Caplok Taiwan jika Perang Ukraina Meletus, Boris Johnson: Kejutan Terdengar di Seluruh Dunia

Heydarian, yang juga seorang peneliti di Universitas Nasional Chengchi Taiwan, percaya bahwa invasi Putin ke Ukraina mungkin telah 'menjadi bumerang besar'.

Putin dinilainya telah menyatukan Eropa untuk melawannya, bahkan dengan Jerman, yang juga secara resmi menangguhkan proyek pipa gas Nord Stream 2.

Moskow juga ternyata gagal mendapatkan dukungan eksplisit Beijing di Konferensi Keamanan Munich.

"Demokrasi liberal sekarang ini harus beralih untuk mendukung 'negara-negara garis depan', yang menolak perambahan Beijing - pertama dan terutama Taiwan, tetapi juga Vietnam dan Filipina," katanya.

Baca Juga: AFC Womens Asian Cup 2022: Tiongkok Bantai Taiwan Tanpa Balas, Indonesia Tanding Hari Ini

Heydarian berpendapat, proyek-proyek baru yang dipimpin Barat untuk melawan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, harus dipercepat untuk melawan pengaruh ekonominya di kawasan itu.

Heydarian melihat, krisis Ukraina membawa Barat rasa kejelasan terkait strategi baru untuk 'menangani' Rusia, tapi melawan China harus tetap menjadi prioritas nomor satu.

Kapal Perusak AS Lintasi Selat Taiwan

Sementara itu dilaporkan,sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Ralph Johnson DDG-114, berlayar melalui Selat Taiwan pada Sabtu lalu.

Lembaga think tank China, SCS Probing Initiative merilis sebuah posting di Twitter, yang mengklaim bahwa kapal AS itu sedang transit di Selat Taiwan pada Sabtu.

Ditambahkan, pesawat pengintai sinyal elektronik Lockheed EP-3 Angkatan Laut AS juga terlihat sedang membuntuti di atas kapal, memberikan dukungan dari selatan, menurut laporan CNA.

Invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 subuh telah memicu kekhawatiran internasional tentang apakah China kemungkinan juga akan mengambil keuntungan dari situasi tersebut.

Selain itu, Dewan Urusan Daratan Taiwan menilai, bisa saja situasi itu dimanfaatan China dengan mekancarkan serangan di Selat Taiwan.

Itu sebabnya pihak dewan pada Kamis lalu menanggapinya dengan meningkatkan kesiapsiagaan keamanan berkoordinasi dengan Dewan Keamanan Nasional duntuk menjaga stabilitas di Taiwan.***

Sumber: Taiwan News, Nikkei Asia Review, CNA

 

 

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Nikkei Asian Review Taiwan News CNA

Tags

Terkini

Terpopuler