Greta Thunberg Berpidato di KTT Dunia Austria tahunan kelima di Wina, Greta: Bemain Peran dan Berpura-pura

3 Juli 2021, 19:56 WIB
Remaja aktivis lingkungan Greta Thunberg saat konferensi internasional iklim yang dikoordinasikan oleh Arnold Schwarzenegger di Wina, Austria /Video Greta Thunberg

KALBAR TERKINI – Salah satu sosok aktivis lingkungan remaja wanita bernama Greta Thunberg yang memiliki nama lengkap Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg lahir 3 Januari 2003 di Stockholm.

Greta merupakan salah satu pelopor sebuah gerakan yang dikenal sebagai Fridays for Future atau juga disebut pemogokan sekolah untuk Iklim.

Aktifitas yang dilontarkan Greta pada pemerintahan dunia terutama terkait lingkungan.

Baca Juga: Daftar HP Samsung Galaxy A Series Terbaru Juli 2021, Ada yang Dibanderol Di Bawah Rp 1 Juta-an

Semua aksi yang dilakukannya kini menjadi sorotan dunia mengenai keberanian dalam menyampaikan aspirasi yang tidak kalah dibandingkan orang dewasa.

Beberapa penghargaan didapatkannya, salah satunya majalah Time beberapa tahun yang lalu menyebut Greta Thunberg salah satu dari 25 remaja paling berpengaruh di dunia.

“Besok, 150 minggu akan berlalu sejak kita mulai mogok sekolah demi iklim. Selama waktu ini, semakin banyak orang di seluruh dunia yang sadar akan krisis iklim dan ekologi, tekanan yang semakin besar pada Anda, orang-orang yang berkuasa,” dilansir dari Kalbar Terkini, kata Greta Thunberg di KTT Dunia Austria, 3 Juli 2021.

Baca Juga: Milyarder Richard Branson dan Jeff Bezos Adu Cepat ke Luar Angkasa, Kru Virgin Galactic Unity 22 Dirilis

“Saat menerima tekanan publik mengenai iklim, Anda akan bertindak tetapi bertindak seperti dalam bermain peran, bermain politik dengan dunia dan bermain dengan masa depan kita, berpura-pura bertanggung jawab, bertindak sebagai penyelamat saat Anda mencoba meyakinkan kami bahwa hal itu sedang diurus. Lanjut ujar Greta Thunberg.

Greta dengan reaksi raut muka yang menahan kesal saat berpidato itu terus memperpanjang percakapan melalui tautan video dengan KTT Dunia Austria tahunan kelima di Wina.

Ia juga memperjelas, taktik komunikasi ini berpakaian politik yang disamarkan sebagai politik.

Baca Juga: Kampus Jentera Siapkan Beasiswa Jurusan Hukum, Ini Syarat Lengkap dan Tata Cara Mendaftar, Catat Agar Lolos

Terutama para pemimpin dari negara-negara berpenghasilan tinggi berpura-pura berubah dan mendengarkan semua orang sementara melanjutkan persis seperti sebelumnya.

Menurut Greta pemerintahan dunia berpura-pura menganggap sains serius dengan mengatakan sains telah kembali. Sambil mengadakan KTT iklim bahkan tanpa mengundang satu pun ilmuwan iklim sebagai pembicara.

Berpura-pura berperang melawan bahan bakar fosil sambil membuka tambang batu bara, ladang minyak, dan jaringan pipa baru.

Berpura-pura peduli dengan alam dan keanekaragaman hayati sementara dunia menebang kawasan hutan seukuran lapangan sepak bola setiap detik.

Baca Juga: Drama Korea Hometown Cha Cha Cha Tayang di Netfix Juli 2021, Cerita Komedi Romantis yang Seru

Berpura-pura menjadi pemimpin iklim sambil mengunci kebijakan pertanian bersama di masa depan.

Berpura-pura bahwa Anda akan membangun kembali dengan lebih baik setelah pandemi, meskipun sejumlah besar uang telah dikunci dan bukan dalam proyek penghijauan, G-7 sebagai contoh menghabiskan miliaran lebih banyak untuk bahan bakar fosil dan infrastruktur bahan bakar fosil daripada energi bersih.

Greta Thunberg juga menyinggung terkait permasalahan pandemi pada pemerintahan di Dunia yang kini terus mengalami tingkat kelonjakan semakin meningkat.

“Saat ini diperkirakan tahun dengan kenaikan tertinggi kedua yang pernah ada. Anda bilang kita perlu bergerak perlahan untuk membawa publik ikut. Namun, bagaimana berharap untuk membawa orang-orang, jika Anda tidak memperlakukan krisis dengan sebaiknya,” dilansir dari Kalbar Terkini, kata Greta di KTT Dunia Austria, 3 Juli 2021.

Baca Juga: 3 Jadwal Film Baru Indonesia Tayang di Netflix Juli ini, Ada Film Quarantine Tales dan Film Stip dan Pensil

“Jika pandemi telah terbukti, itu pertanda keadaan darurat iklim dan ekologi tidak pernah diperlakukan sebagai keadaan darurat. krisis klinik saat ini sering dialami diperlakukan hanya sebagai peluang bisnis untuk menciptakan pekerjaan ramah lingkungan baru, bisnis baru dan teknologi,” lanjut ujarnya.

Itulah beberapa aspirasi yang dilakukan oleh Greta Thunberg untuk mengajak bersama terutama kepada pemerintah di dunia lebih mementingkan keadaan iklim dan ekologi yang kini kian krisis sehingga kejadian tersebut merupakan salah satu datangnya pandemi.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler