AS makin Ditantang: China Gelar Latihan Kapal Induk, Kapal Amifibinya pun Raksasa!

7 Mei 2021, 00:43 WIB
KAPAL AMFIBI CHINA - Kapal pendaratan amfibi Wuzhishan (Hull 987), Kunlunshan (Hull 998) dan Changbaishan (Hull 989) berlatih di perairan Laut Cina Selatan pada tanggal 18 November 2020. Salah satu kapal amfibinya berukurna besar yang bisa pula menjadi dermaga samudera./CHINAMIL/FOTO: LIU JIAN/VIA GLOBAL TIMES) /CHINAMIL/FOTO: LIU JIAN/VIA GLOBAL TIMES

KALBAR TERKINI - Tiongkok kembali  menggelar kekuatan maritimnya lewat latihan militer ,  yang kali ini melibatkan kelompok kapal induk pimpinan Shandong, kapal induk kedua China di  Laut Tiongkok Selatan. Latihan terkait upaya peningkatan kesiapan tempur  China menghadapi provokasi militer Barat pimpinan AS dan sekutu-sekutu lainnya.

Kehadiran Shandong sendiri di Laut China Selatan, merupakan  pelayaran pertamanya yang diketahui tahun ini. Shandong langsung menggantikan kapal induk Tiongkok,  Liaoning , yang sudah meninggalkan wilayah perairan tersebut, usai menggelar latihan yang sama.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengorganisir kelompok kapal induk Shandong untuk latihan di perairan di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: WHO Evaluasi Vaksin China, Sinopharm: Kami Lebih Ampuh

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Rabu, 6 Mei 2021, Kapten Senior Gao Xiucheng, juru bicara Angkatan Laut PLA, menyatakan bahwa latihan tersebut adalah rangkaian latihan rutin yang diselenggarakan berdasarkan jadwal kerja tahunan.

"Latihan ini sepenuhnya sah dan legal,"  kata Gao seraya mencatat bahwa latihan itu akan berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan tempur Tiongkok untuk menjaga kedaulatan China, kepentingan keamanan,  pembangunan, perdamaian regional.  dan stabilitas.

“Kami berharap,  dunia luar dapat melihat [latihan Shandong] secara objektif dan rasional.  Angkatan Laut PLA akan terus mengadakan latihan serupa,  sesuai rencana secara rutin di masa depan, ” lanjut Gao.

Sementara menurut kalangan pengamat, kehadiran di Laut China Selatan merupakan pertama kalinya bagi Shandong untuk memulai latihan yang disadarkan untuk kepentingan menjaga kedaulatan negaranya pada 2021.

Sebagai kapal induk kedua China yang memasuki layanan angkatan laut pada Desember 2019,  menjalani uji coba lebih lanjut dan sesi pelatihan pada 2020, maka Shandong lewat latihan di laut China Selatan, semakin meningkatkan kemampuan tempurnya.

Baca Juga: Industri Internet AS Danai Komentar Palsu 4,2 Juta Dolar

Menurut Gao selaku Juru Bicara Angkatan Laut PLA, Shandong berada dalam kelompok, dan ini berarti kapal induk dapat berlatih berkoordinasi dengan kapal lain termasuk kapal perusak dan fregat.

"Dengan demikian, latihan ini  seperti dalam pertempuran nyata, alih-alih bertindak sendiri,  dan menguji parameter teknisnya sendiri,  seperti selama fase uji coba,"  katanya. 

Gao tidak mengumumkan kapal mana selain Shandong yang termasuk dalam grup tersebut.

Namun,  analis menunjukkan bahwa latihan terbaru Shandong dilakukan segera setelah berakhirnya latihan oleh kapal induk China lainnya, Liaoning, juga di Laut China Selatan.

"Kelompok kapal induk Liaoning baru-baru ini melakukan latihan dan pelatihan rutin di perairan sekitar Taiwan dan perairan terkait di Laut China Selatan," kata Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China dalam konferensi pers reguler, Kamis pekan lalu.

Memiliki dua kapal induk,  berarti Angkatan Laut PLA dapat mengerahkan kapal perang besar ini lebih sering, menurut ahli anonim, yang mencatat bahwa ketika satu menjalani perawatan, maka yang lain dapat menggantikannya.

Latihan berturut-turut oleh Liaoning dan Shandong menunjukkan bahwa kapal induk China secara aktif berlatih untuk kesiapsiagaan tempur,  guna menghadapi segala potensi ancaman yang dihadapi negara tersebut.  

"Kapal induk China bukanlah 'badan rumahan', dan pelayaran jarak jauh pasti akan menjadi norma," kata Wu.
Baca Juga: Transgender Termuda di Inggris Usia 4 Tahun: Ayahnya Pamer di Medsos

Kapal Amfibinya jadi Dermaga

Masih dari Global Times,  kali ini edisi Kamis, 6 Mei 2021,  kapal pendarat amfibi Type 071 kedelapan China, juga baru-baru ini unjuk kekuatan lewat latihan maritim pertamanya yang diketahui publik.

Kapal tipe ini diklaim telah memperoleh kemampuan operasional dalam pengiriman pasukan, pertahanan udara, anti-kapal dan serangan darat,  setelah memasuki layanan Angkatan Laut PLA belum lama berselang.

Mahir dalam pendaratan horizontal, Type 071 akan membentuk kemitraan yang kuat dalam operasi pendaratan amfibi dengan kapal serbu amfibi Type 075,  yang baru dikembangkan China yang unggul untuk pendaratan vertikal, klaim para analis pada Kamis ini.

Kapal pendaratan amfibi Tipe 071, Qilianshan dan Wuzhishan,  yang terikat pada armada kapal pendarat dengan Angkatan Laut Komando Selatan PLA, baru-baru ini melakukan latihan yang sangat intens,  dan berorientasi untuk pertempuran lima hari di perairan yang dirahasiakan,  sebagaimana diumumkan oleh Radio Nasional China, Rabu lalu. 

Latihan tersebut menampilkan akuisisi target, penembakan senjata utama dan sistem senjata jarak dekat, dan penyebaran umpan asap.  

"Kami akan terus mempertahankan intensitas latihan yang tinggi, mengejar tantangan dan bersaing dengan kapal-kapal sahabat lainnya untuk meningkatkan bersama," kata Li Yizhen, kapten Qilianshan, katanya usai latihan. 

Setelah memasuki layanan Angkatan Laut PLA selama kurang dari enam bulan, Qilianshan telah memperoleh banyak kemampuan tempur. Termasuk untuk pengiriman pasukan multidimensi, pertahanan udara dan anti-kapal presisi,  dan serangan darat, klaim sebuah laporan. 

Meskipun tanggal pasti pengerjaan Qilianshan tidak diungkapkan kepada publik, sebuah laporan oleh China Central Television menunjukkan bahwa kapal tersebut untuk pertama kalinya muncul di publik pada November 2020,  dan mengidentifikasinya sebagai lambung kedelapan di kelasnya.

Kapal pendaratan amfibi Type 071 berbobot seberat 25 ribu ton, dan merupakan salah satu dermaga transportasi amfibi tercanggih di dunia,  klaim laporan. 

Mampu membawa sejumlah besar hovercraft, kendaraan serbu amfibi dan personel, Type 071 adalah kekuatan yang tangguh dalam operasi pendaratan horizontal.

"Sementara jenis kapal lain yang baru ditugaskan, yakni kapal serbu amfibi Type 075 dengan dek penerbangan full-length, dapat mengangkut lebih banyak helikopter ketimbang Type 071 dalam tugas pendaratan vertikal," kata  seorang ahli militer China yang enggan menyebut nama, Kamis. 

"Ini berarti kedua jenis kapal dapat membentuk kemitraan yang kuat,  untuk mengirimkan pasukan baik secara horizontal maupun vertikal dalam jumlah besar untuk pendaratan amfibi," lanjut ahli tersebut, mencatat bahwa Type 071 juga dapat menggunakan senjata utamanya untuk memberikan dukungan tembakan kepada pasukan pendarat. 

China telah membangun tiga Type 075, dengan yang pertama memasuki layanan angkatan laut PLA pada April 2021,  yakni  Hainan dan dua kapal amfibi lainnya yang  mulai menjalani uji coba laut. 

Angkatan Laut PLA akhirnya bisa membangun armada Type 075,  dengan ukuran yang sama dengan armada Type 071, Ordnance Industry Science Technology, majalah industri pertahanan China  memprediksi dalam analisisnya  pada 2020. 

 

Sumber: Global Times  

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler