Ganasnya, Satu dari Tiga Wanita jadi Sasaran Kekerasan Seksual!

- 9 Maret 2021, 22:59 WIB
SERANGAN SEKSUAL:  Menurut WHO, satu dari tiga wanita di seluruh dunia menjadi sasaran kekerasan fisik atau seksual selama hidupnya, perilaku kriminal yang meluas selama pandemi Covid-19./FOTO: ELK HART COUNTY PROSECUTOR/
SERANGAN SEKSUAL: Menurut WHO, satu dari tiga wanita di seluruh dunia menjadi sasaran kekerasan fisik atau seksual selama hidupnya, perilaku kriminal yang meluas selama pandemi Covid-19./FOTO: ELK HART COUNTY PROSECUTOR/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -   Satu dari tiga wanita di seluruh dunia menjadi sasaran kekerasan fisik atau seksual selama hidupnya, perilaku kriminal yang meluas selama pandemi Covid-19, sebagaimana diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa, 9 Maret 2021.

Itu sebabnya badan PBB tersebut mendesak pemerintah untuk mencegah kekerasan, meningkatkan layanan bagi para korban, dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi yang seringkali membuat perempuan dan anak perempuan terjebak dalam hubungan yang melecehkan.

"Anak laki-laki harus diajari di sekolah tentang perlunya saling menghormati dalam hubungan dan persetujuan bersama dalam seks. Kekerasan terhadap wanita mewabah di setiap negara dan budaya, menyebabkan kerugian bagi jutaan wanita dan keluarga mereka, dan telah diperburuk oleh pandemi Covid-19,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters.

Baca Juga: Adrian Zenz, Inilah Orang yang Diburu China: Dituding Dalang Rumor Sesat Kasus HAM Uighur

Baca Juga: Hadeh! Alien Diklaim Teken Kontrak dengan AS-Israel: Bentuk Federasi Galaksi

Baca Juga: Adrian Zenz, Inilah Orang yang Diburu China: Dituding Dalang Rumor Sesat Kasus HAM Uighur

Sekitar 31 persen wanita berusia 15-49 tahun atau hingga 852 juta wanita, pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, lanjut WHO dalam apa yang disebut studi terbesar yang pernah ada, yang mencakup data dan survei nasionalsepanjang 2000-2018. 

Suami atau pasangan intim adalah pelaku yang paling umum, dan jumlah korban yang tidak proporsional berada di negara-negara termiskin. Angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena kurangnya pelaporan tentang pelecehan seksual, suatu kejahatan yang sangat distigmatisasi. 

"Angka-angka ini sangat mengejutkan, dan benar-benar menjadi seruan bagi pemerintah untuk berbuat lebih banyak lagi guna mencegah kekerasan ini. Di beberapa wilayah, lebih dari setengah wanita menghadapi kekerasan di beberapa titik," kata penulis laporan PBB, Claudia Garcia-Moreno, mengutip Oseania, sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.     

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x