KALBAR TERKINI – Seorang konten kreator asal Indonesia, bernama Dea berhasil meraup belasan juta perbulannya dari mengunggah foto di OnlyFans.
Dalam podcast bersama Deddy Corbuzier Dea menceritakan awal mengapa dia bisa mengunggah foto di aplikasi OnlyFans.
Dea juga meraup hingga belasan juta rupiah dari hasil foto-foto seksi dan nakalnya yang diunggah di OnlyFans.
Lalu apakah sebenarnya OnlyFans Ini?
Platform OnlyFans menuai pro kontra di kalangan netizen Indonesia.
Sebab onlyFans adalah platform berbayar yang menampilkan foto-foto seksi itu dinilai tidak layak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Menurut Dea, OnlyFans akan membayar para konten kreatornya berdasar subscriber atau pelanggan.
Dea mengatakan, per subscriber dihargai 7 dolar AS, namun masuk ke kantong konten kreator sejumlah 5,4 dolar AS atau sekitar Rp75 ribu usai dipotong pihak OnlyFans.
Baca Juga: Main Emoji Mix Dengan Gboard, Begini Cara dan Linknya, Viral di TikTok Lho
Tidak gratis, untuk menikmati konten-konten dewasa dari OnlyFans, para pengguna harus membayarnya.
Selain itu, pengguna OnlyFans juga dapat menjual konten-konten dewasa, seperti foto, video, dan chat.
Konten-konten yang dimuat dalam OnlyFans mengandung unsur Not Safe For Work (NFSW).
Istilah tersebut merujuk pada konten dewasa yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh public, apalagi remaja, dan ini menjadi warning bagi para orang tua.
Meski begitu, konten-konten dewasa yang ditampilkan dalam OnlyFans terbatas hanya untuk penggemarnya.
Lalu sejak kapan OnlyFans ini ada?
OnlyFans berdiri sejak tahun 2016 silam, saat ini tercatat ada 31 juta pengguna di seluruh dunia dan sekitar 500 ribu konten kreator tergabung di dalamnya.
Pendirinya ialah Timothy Stokkley.
Tak berbeda dengan aplikasi lainnya, para konten kreator OnlyFans juga dapat mengunggah foto atau video mereka.
Foto maupun video yang diunggah dapat dinikmati oleh pengguna lain.
Untungnya, di Indonesia sulit mengakses OnlyFans.
Aplikasi khusus dewasa ini, belum tersedia baik di PlayStore maupun GooglePlay regional Indonesi.
Untuk bisa mengaksesnya membutuhkan Virtual Private Network (VPN) yang terhubung dalam jaringan untuk sejumlah penyedia layanan internet.
Namun, tak dipungkiri, sejumlah orang Indonesia diketahui mengakses situs tersebut dan bahkan turut mengunggah konten berbayar demi mendapatkan uang.***