Waktu terus berjalan.
Aku terbiasa dengan keadaan. Walau hati masih menjerit menerima kenyataan. Namun, aku tak lagi menyembah Tuhan.
Aku berhenti menjalani kewajibanku.
Aku berhenti menyebut nama-Nya sebagai tempat mengaduku.
Ya, aku berhenti untuk semua ajaran kebaikan yang dikatakan oleh Ibu.
Baca Juga: PENUH Perhatian dan Sabar, Inilah Poin yang Membuat Wanita Bershio Kambing Disukai Banyak Pria, Tapi
Namaku, Luka. Selamanya aku akan terluka jika tidak mengganti nama ini.
Kalimat Tuan Abraham terngiang di kepala. Apa kabar laki-laki yang pernah menyelamatkan hidupku itu?
Semoga rumah tangganya selalu bahagia. Aku sungguh merindukan Nyonya Jelita serta Tuan Abraham.