"mbah, bukanya semalam, anda pulang" mbah Tamin yg mendengar itu, tiba-tiba mengejang, otot wajahnya mengeras.
lantas memandang Sri dengan ekspresi tidak percaya, ada kemarahan dalam tatapanya.
"bukanya, kamu sudah tak kasih tau, jangan BUKA PINTUNYA" terjadi ketegangan dalam situasi itu.
sampai, tiba2, mbah Tamin mencengkeram leher Sri, Dini yg melihat itu, panik.
"SIAPA YG KAMU IJINKAN MASUK, DIMANA SEKARANG DIA BERADA"
Dini, mencoba menahan tangan mbah Tamin, Sri hanya membuang muka, ia sudah gemetar ketakutan.
"di kamar anda mbah, dia masuk kesitu" ucap Dini, mbah Tamin sempat melirik Dini dengan wajah marah.
sebelum, bergegas masuk ke rumah, setengah berlari seakan ingin melihatnya.